Real Count 2014 vs Quick Count 2019: Jokowi Tergeser di 5 Provinsi

18 April 2019 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi & Prabowo di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemungutan suara pilpres 2019 sudah berakhir. Hasil quick count 4 lembaga survei yang bekerja sama dengan kumparan menunjukkan bahwa suara paslon Jokowi-Ma’ruf mengungguli paslon Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
Salah satu lembaga survei yang memenangkan Jokowi dalam gelaran quick count pilpres 2019 adalah CSIS & Cyrus. Dalam proses quick count yang sudah mendekati paripurna (99,99%) itu menunjukkan, Jokowi-Ma’ruf unggul dengan 55,70% suara. Sedangkan Prabowo-Sandi hanya mendapat 44,30%.
Sekilas, hasil quick count ini tidak jauh berbeda dengan perolehan real count KPU pada pilpres 2014 lalu. Berdasarkan data rekapitulasi KPU secara nasional, Prabowo mendapat 62.576.444 suara (46,85%) dan Jokowi mendapat 70,997,833 (53,15%) dari total 133.574.277 suara yang terhitung.
Perbandingan hasil pilpres 2014 dan quick count pilpres 2019 mengindikasikan adanya perubahan perolehan suara di kubu capres Prabowo Subianto. Setelah membedah suara perolehan secara nasional, ternyata mantan Danjen Kopassus itu berhasil menggeser dominasi petahana di beberapa provinsi.
ADVERTISEMENT
Dari perbandingan data di atas terlihat bahwa pada real count pilpres 2014, Jokowi berhasil mendominasi suara di 24 provinsi, termasuk di luar negeri. Sedangkan Prabowo hanya mampu mendominasi 10 provinsi.
Akan tetapi, pada quick count pilpres 2019, dominasi suara Prabowo meningkat menjadi 14 provinsi. Sedangkan Jokowi, berhasil mengamankan suara di 20 provinsi. Quick count kali ini tidak menghitung perolehan suara di luar negeri.
Provinsi mana saja yang tadinya didominasi suara Jokowi pada 2014 lantas beralih ke Prabowo di 2019?
Setidaknya ada 5 provinsi yang menurut quick count CSIS & Cyrus saat ini suaranya berhasil dikuasai Prabowo. Di antaranya Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Kedua capres ini sudah tampil di keempat provinsi tersebut dalam masa kampanye, baik berbentuk kampanye terbuka atau sekadar kunjungan silaturahim.
ADVERTISEMENT
Suara juga tampak dinamis di Provinsi Gorontalo. Di provinsi inilah satu-satunya tempat di mana Jokowi membalik keadaan mendominasi suara. Dari perwakilan paslon 02, hanya Sandiaga Uno yang pernah berkunjung ke Gorontalo dalam rangka pelatihan OK OCE. Kampanye Prabowo-Sandi di Gorontalo yang sempat direncanakan pun dibatalkan.
Di provinsi lainnya, pergerakan suara hasil quick count pilpres 2019 cenderung statis memenangkan salah satu pihak seperti di pilpres 2014.
Kedua pasangan calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: ANTARA FOTO
Di Aceh, suara tetap didominasi Prabowo. Perbedaannya, Prabowo berhasil meningkatkan keunggulannya secara dominan, dari selisih hanya 8,78% pada 2014 menjadi 56,30% pada 2019.
Di Jawa Tengah, dominasi suara Jokowi tak terusik. Meski provinsi ini sempat ‘digarap’ serius oleh tim pemenangan Prabowo, Jokowi tetap menang dengan selisih 54,64%. Sebaliknya, di Jawa Barat, Jokowi juga tak bisa membalik keadaan. Prabowo menang dengan selisih 22,42%.
ADVERTISEMENT
Sementara di Papua, tetap menjadi kantung suara Jokowi di Indonesia Timur sejak 2014. Begitu pula, pada quick count Pilpres 2019, baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat, Jokowi menang dengan suara di atas 65%.