Referendum Kaledonia Baru: 96.46 Persen Warga Pilih Tetap Bersama Prancis

13 Desember 2021 9:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di lokasi pemungutan suara kemerdekaan Kaledonia. Foto: Delphine Mayeur / Hans Lucas
zoom-in-whitePerbesar
Warga di lokasi pemungutan suara kemerdekaan Kaledonia. Foto: Delphine Mayeur / Hans Lucas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Kaledonia Baru pada Minggu (12/12/2021) menggelar referendum penentuan nasib, apakah tetap bersama Prancis atau berpisah dan menjadi negara berdaulat penuh.
ADVERTISEMENT
Hasilnya 96.46 persen warga kepulauan di Pasifik itu memilih tetap bersama Prancis. Hanya 3.51 persen yang memilih berpisah. Jumlah pemilih hanya 43.90 persen dari pemegang suara.
Sebelum referendum digelar, kelompok pro-independen menyatakan boikot. Mereka menyerukan referendum seharusnya sampai September 2022.
Kelompok pro-kemerdekaan menegaskan, akibat pandemi COVID-19 mereka tidak bisa memaksimalkan kampanye untuk meyakinkan masyarakat agar memilih merdeka dari Prancis.
Warga di lokasi pemungutan suara kemerdekaan Kaledonia. Foto: Delphine Mayeur / Hans Lucas
Seusai hasil referendum diumumkan, kepolisian Kaledonia Baru dikerahkan ke beberapa titik strategis. Aparat ditugaskan mengantisipasi protes yang berpotensi terjadi.
Sementara itu, hasil referendum Kaledonia Baru disambut baik oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron. Dia mengaku bangga atas pilihan warga Kaledonia Baru memilih tetap bersama Prancis.
"Malam ini Prancis menjadi lebih indah karena Kaledonia Baru memilih tetap menjadi bagian dari kami," ucap Macron seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Sejak 2018 Kaledonia Baru telah menggelar tiga referendum yang semuanya dimenangkan Prancis. Pemungutan suara pada 2021 disebut menjadi referendum final.
Kaledonia Baru merupakan wilayah luar Prancis terbesar milik Paris. Berlokasi 2.000 kilometer timur Australia, Kaledonia Baru seluas 18.576 kilometer persegi dan dihuni oleh 271 ribu orang.
Aktivis yang mendukung kemerdekaan Kaledonia Baru berkumpul di Paris untuk memprotes referendum yang akan diadakan pada 12 Desember di wilayah Pasifik Prancis. Foto: Reuters
Selain kepulauan yang luas dibanding negara Pasifik lain, Kaledonia Baru kaya sumber daya alam. 10 persen cadangan nikel dunia ada di Kaledonia Baru.
Referendum kemerdekaan sendiri diinisiasi warga asli Kaledonia Baru, Kanak. Suku Kanak merasa terpinggirkan oleh Pemerintah Prancis.
Mayoritas warga Kanak hidup di bawah garis kemiskinan. Keadaan berbeda dialami warga kulit putih di Kaledonia Baru. Kelompok masyarakat dari Eropa itu hidup lebih sejahtera dibanding penduduk asli Kanak.
ADVERTISEMENT