Referendum Konstitusi Rusia Dituduh Sarat Kecurangan

2 Juli 2020 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemungutan suara reformasi konstitusi di Rusia. Foto: ANTON VAGANOV/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemungutan suara reformasi konstitusi di Rusia. Foto: ANTON VAGANOV/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Referendum di Rusia telah usai. Mayoritas pemilih mendukung perubahan konstitusi.
ADVERTISEMENT
Dari 99,9 persen suara yang telah dihitung pada Rabu (2/7), sebanyak 77,9 persen mendukung perubahan. Vladimir Putin pun mendapat lampu hijau untuk kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia hingga tahun 2036.
Kemenangan mutlak pendukung perubahan konstitusi diduga sarat dengan kecurangan.
Ella Pamfilova, ketua Komisi Pemilihan Umum reformasi konstitusi Rusia. Foto: Shamil Zhumatov/Reuters
Lembaga independen pemantau pemilu, Golos, menyatakan mereka menerima ratusan laporan pelanggaran pada referendum Rusia.
Dikutip dari AFP, beberapa contoh pelanggaran termasuk pemilih yang memilih lebih dari satu kali dan tekanan dari sejumlah pengusaha agar pegawainya ikut serta dalam referendum.
Dugaan Golos direspons Ketua Komisi Pemilu Pusat Rusia, Ella Pamfilova. Dia membantah ada masalah pada referendum yang digelar dari 25 Juni sampai 2 Juli 2020 ini.
Hasil pemungutan suara reformasi konstitusi di Rusia ditampilkan di layar. Foto: Shamil Zhumatov/Reuters
Pamfilova mengklaim hanya terdapat beberapa pelanggaran kecil yang tak akan berdampak pada hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
Komisi Pemilu Rusia menyebut, tingkat keikutsertaan pada referendum kali ini sebesar 65 persen. Namun, berapa juta jumlah pemilih tersebut, tidak diketahui.
Sampai saat ini, Putin memang belum menyatakan bakal kembali maju dalam pemilihan presiden setelah konstitusi Rusia berubah.
Namun, peneliti Rusia dan kritikus Kremlin percaya hanya tinggal tunggu waktu Putin akan segera mengumumkan pencalonan diri.
Putin adalah penguasa terlama dalam sejarah Rusia modern setelah Uni Soviet runtuh. Bila nanti kembali berkuasa, Putin akan berada di bangku presiden sampai 2036 atau ketika usianya mencapai 83 tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS