Refleksi Hari Santri PKB: Lulusan Pesantren Jadi Aktor Eksekutif-Legislatif

22 Oktober 2021 22:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Upacara Peringatan HSN 2021 di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin, Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat. Foto: PKB
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Upacara Peringatan HSN 2021 di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin, Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat. Foto: PKB
ADVERTISEMENT
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ikut menyemarakkan Hari Santri Nasional (HSN) 2021. PKB menilai momentum HSN sebagai penegasan akan peran penting santri bagi masa depan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pesantren merupakan prototipe terbaik sistem pendidikan di tanah air. Kita akan bangkit melalui dunia santri," kata Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Syamsurijal saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HSN 2021 di Pondok Pesantren Sa’adatuddaroin, Desa Desa Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung Jawa Barat, Jumat (22/10)
"Dalam berbagai momentum kritis bangsa ini, pesantren telah terbukti mampu menjadi dinamisator sekaligus ujung tombak menyelesaikan berbagai persoalan negeri," sambung dia.
Cucun menjelaskan, para santri dan kiai di masa awal kemerdekaan mampu menunjukkan militansinya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Pun di masa kritis saat terjadi berbagai konflik ideologis, santri dan kiai tetap istiqomah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Di masa kini kaum sarungan para lulusan pesantren mampu mewarnai dan mengisi pembangunan, menjadi aktor penting baik di ranah eksekutif maupun legislatif," beber Cucun.
ADVERTISEMENT
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Upacara Peringatan HSN 2021 di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin, Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat. Foto: PKB
Ketangguhan pesantren, lanjut Cucun, kembali terbukti selama Pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir. Di saat semua sistem pendidikan harus ditutup agar tidak menjadi klaster penularan COVID-19 Pesantren mampu menjadi satu-satunya lembaga pendidikan yang bisa menyelenggarakan pendidikan tatap muka.
“Pesantren mampu menunjukkan ketangguhannya, Pesantren bisa menjalankan proses belajar mengajar mentransfer ilmu dari para kiai ke para santrinya secara tatap muka. Dan Alhamdulillah, semuanya selamat," ungkap Cucun.
Anggota Komisi III DPR ini menegaskan meskipun para santri dan kiai identik dengan sarung sebagai bentuk kesederhanaan, namun kualitas mental pemikiran mereka tidak kalah dengan produk lembaga pendidikan asing.
“Kreativitas santri itu sempat dipertanyakan oleh sejumlah kalangan. Mereka mempertanyakan apa output dan outcome dari pendidikan ala pesantren. Bagi kami ini pertanyaan lucu dan tidak usah kita tanggapi. Cukup kita buktikan dengan peran yang lebih besar bagi bangsa dan negara saat ini dan masa depan,” sebut Cucun.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Cucun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah atas perhatiannya kepada dunia pesantren. Harus diakui perhatian negara selama 5-7 tahun terakhir begitu luar biasa. Negara saat ini menurut Cucun telah mengakui eksistensi dari santri.
Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad Syamsurijal di Upacara Peringatan HSN 2021 di Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin, Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat. Foto: PKB
“Di sisi lain kita juga memiliki pendanaan pesantren dari kemandirian pesantren. Jadi kita akan terus mengawal para lebah-lebah PKB yang ada di Lembaga Legislatif akan terus meyakinkan Ibu Menteri Keuangan dan meyakinkan Menteri Bappenas, bagaimana negara perlu hadir di tengah-tengah komunitas pesantren yang kiprahnya begitu banyak," katanya.
Selain upacara peringatan HSN di Pesantren Sa’adatuddaroin, sebanyak 1.000 kiai, santri, dan masyarakat ikut kirab bersama sebelum melaksanakan upacara bendera. Selain kirab dan upacara bendera, peringatan HSN di Pesantren Sa’adatuddaroin juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni Islam dan Pesantren Expo yang menjadi kesempatan bagi para santri menunjukkan karya-karya mereka.
ADVERTISEMENT