news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Refleksi Megawati di Hari Pancasila: Dunia Akui RI Nomor 1 soal Gotong Royong

1 Juni 2020 10:39 WIB
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Peringatan hari lahir Pancasila hari ini dilaksanakan, di tengah suasana pandemi COVID-19. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memiliki refleksi tersendiri di 1 Juni 2020 ini.
ADVERTISEMENT
Melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati menegaskan optimisme bahwa Indonesia telah menjalankan nilai Pancasila dengan baik.
“Akhir-akhir ini saya sungguh bangga, bahwa Indonesia diakui nomor satu di dunia dalam kerja gotong royong. Ini modal kita untuk percaya diri dan hadir sebagai bangsa yang berdaulat, berdikari dan bangga dengan kebudayaan kita sendiri,” kata Megawati sebagaimana disampaikan Hasto, Senin (1/5).
Hasto menuturkan, Megawati mengucapkan selamat hari lahir Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia. Megawati juga bercerita soal Presiden ke-1 RI Soekarno yang pernah berbicara soal Pancasila di depan negara anggota PBB.
"Pancasila pernah ditawarkan sebagai ideologi dunia oleh Bung Karno dalam Pidato di PBB pada tanggal 30 September 1960, To Build The World A New. Pembumian Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, di mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa” kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Dipaparkan Hasto, Pancasila sebagai ideologi dunia berbeda, dan bahkan bertentangan dengan ideologi barat kapitalisme-liberalisme bertentangan pula dengan marxisme-leninisme.
Keduanya menurut Hasto, mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme (penjajahan), sementara Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia.
"Untuk itulah Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung tahun 1955 dan mampu memberi inspirasi bagi kemerdekaan di lebih dari 28 negara. Berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila," kata dia.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menghadiri Peringatan Hari Lahir Pancasila di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6). Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
"Sebab, Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kokoh di atas semua paham individu atau golongan. Radikalisme didasarkan oleh ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan anti kemanusiaan," lanjutnya.
Hasto mengatakan, bulan Juni bagi PDIP disebut sebagai bulan Bung Karno. Karena di bulan itu ada peristiwa-peristiwa penting. Antara lain: 1 Juni hari lahir Pancasila, 6 Juni hari lahir Bung Karno dan 21 Juni Bung Karno wafat.
ADVERTISEMENT
"Digelar berbagai kegiatan untuk melanjutkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno, Proklamator, dan bapak bangsa Indonesia. Untuk 2020, karena dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19, maka akan dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh social media," tandas Hasto.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.