Refly Harun soal Pelonggaran PSBB: Pemerintah Mulai Menyerah Tangani Corona

14 Mei 2020 8:36 WIB
comment
70
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara suasana Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (1/5/2020).  Foto: ANTARA FOTO/ Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara suasana Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (1/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/ Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah berencana melonggarkan PSBB meski belum terjadi pelambatan kasus corona. Presiden Jokowi menyatakan pelonggaran PSBB harus dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa.
ADVERTISEMENT
Terhadap rencana itu Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, turut berkomentar. Refly menilai rencana pelonggaran PSBB mengindikasikan pemerintah telah kehilangan semangat dalam menangani pandemi corona.
Refly Harun Foto: Marcia Audita/kumparan
Menurut Refly, gejala itu tampak pula dari ungkapan Jokowi yang mengajak masyarakat berdamai dengan COVID-19.
“Berdamai dengan kata lain menyerah. Orang ngajak damai kan menyerah. Ini pemerintah sudah mulai menyerah,” ujar Refly saat dihubungi, Kamis (14/5).
Presiden Joko Widodo bersiap meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5). Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Lebih lanjut, Refly berpandangan sejak awal pemerintah tak punya skema yang jelas dalam menangani pandemi ini. Termasuk kebijakan PSBB yang menurutnya tak signifikan menekan penyebaran corona.
“Kalau menurut saya PSBB enggak ada gunanya, pelonggaran apalagi. Akhirnya pakai teori berdamai dengan COVID-19. Artinya Barangkali kita upayakan masing-masing biar kita selamat, yang enggak selamat apa boleh buat, (pemerintah) seakan lepas tangan begitu aja,” katanya.
Jokowi vs Corona. Foto: Kiagoos Aulianshah/kumparan
Kesalahan pemerintah, kata Refly, karena sejak awal menyepelekan ancaman virus mematikan asal Wuhan ini. Sikap itu membuat pemerintah lalai, tak segera bertindak di saat ancaman itu masih kecil dan mudah ditangani.
ADVERTISEMENT
Dia menyayangkan pemerintah baru bergerak ketika pandemi corona sudah mulai memburuk. Terlebih jalan yang diambil juga moderat, yakni PSBB.
Padahal menurut Refly, apabila sejak awal pemerintah menerapkan lockdown dan tidak mengedepankan aspek ekonomi, pandemi corona kemungkinan bisa diatasi.
“Karena dari awal ada kesan menyepelekan, ketika masih bisa dihandle tidak dihandle. Ketika tidak bisa dihandle ambil kebijakan moderat, PSBB. Begitu PSBB tidak efektif enggak jelas, mau dilonggarkan karena mikirnya ke dampak ekonomi,” tuturnya.
“Ketika sejak awal (jika) lockdown, masih ada harapan. Kalau sekarang udah kemana-mana corona, ya semakin susah, akhirnya tadi, berdamai,” pungkasnya.
Infografik kebijakan Jokowi soal corona. Foto: Nadia Wijaya/kumparan
Sebelumnya, pemerintah pusat membuka peluang pelonggaran PSBB pada Juni. Meski dengan berbagai syarat, rencana itu menuai kritik. Presiden Jokowi meminta agar pelonggaran PSBB dilakukan secara hati-hati.
ADVERTISEMENT
"Mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa," ucap Presiden Jokowi membuka rapat terbatas evaluasi PSBB, Selasa (12/5).
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.