Regulator Obat China Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Pfizer

23 Juli 2021 15:29 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Regulator obat-obatan China dilaporkan memberikan lampu hijau untuk penggunaan vaksin asing mRNA.
ADVERTISEMENT
Laporan itu disampaikan setelah perusahaan Fosun Pharma menyatakan, tinjauan ahli panel Administrasi Produk Medis Nasional (NMPA) terkait vaksin mRNA COVID-19 sudah selesai. Perusahaan itu diketahui tengah mengembangkan vaksin COVID-19 mRNA dengan perusahaan Jerman BionTech.
Vaksin itu diberi nama BNT162b2. Di dunia internasional merk dagang vaksin tersebut dikenal sebagai Pfizer-BionTech.
Menurut majalah ekonomi ternama China Caixin, regulator obat-obatan sedang mempertimbangkan pemberian BNT162b2 sebagai booster, bagi yang sudah menerima dosis penuh.
Belum diketahui kelompok mana yang akan diprioritaskan mendapat booster.
Seperti diketahui China turut mengembangkan vaksin COVID-19. Vaksin yang dikembangkan China menggunakan metode virus tak aktif.
Namun, kini vaksin asal China seperti Sinovac dan Sinopharm tengah menjadi sorotan tajam dunia. Sebab, efektivitasnya rendah dibanding vaksin mRNA.
ADVERTISEMENT
Belum ada keterangan resmi dari Pemerintah China soal kabar penggunaan vaksin asing untuk booster.
Media AS Voice of America telah mencoba menghubungi Kedutaan China di Washington untuk menanyakan perihal hal tersebut. Perwakilan Kedutaan menyatakan, soal penggunaan vaksin asing sebagai booster adalah wewenang Beijing untuk memberi keterangan.