Reisa: Jika Tak Bisa Jaga Jarak di Angkutan Umum, Pakai Face Shield dan Masker

1 Juli 2020 17:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. eisa Broto Asmoro berpose di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
dr. eisa Broto Asmoro berpose di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Sarana transportasi publik menjadi salah satu area rawan terjadinya penularan virus corona. Terlebih, pengguna angkutan umum sering tak bisa menjaga jarak aman hingga 1 meter karena kapasitas kendaraan yang selalu padat.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi potensi penularan, anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, meminta masyarakat menggunakan pengamanan ekstra. Survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik menunjukkan, baru 38,11 persen responden yang mengaku bisa menjaga jarak setidaknya 1 meter.
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
"Jika kondisi padat dan jaga jarak sulit diterapkan, penggunaan face shield dan masker sangat direkomendasikan untuk perlindungan tambahan," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di Graha BNPB.
Reisa meminta masyarakat meminimalisir risiko penularan. Kesadaran setiap individu menjadi aspek penting untuk mendukung pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tempat umum.
"Kebiasaan yang kita praktikkan bukan karena tuntutan situasi adaptasi dengan pandemi, tetapi kewajiban kita sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Indonesia memiliki 57.770 kasus positif corona. Sebanyak 2.934 di antaranya meninggal dunia dan 25.595 lainnya berhasil sembuh.