news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Rekan Samian yang Hirup Napas Pasien Corona Meninggal karena Sakit Lambung

21 Juli 2021 15:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Samian (batik lengan panjang) menghirup napas pasien corona. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Samian (batik lengan panjang) menghirup napas pasien corona. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Samian dan Mister Masudin menghebohkan media sosial karena aksinya menghirup napas pasien COVID-19 di sebuah rumah sakit swasta di Jombang, Jawa Timur. Aksi itu dilakukan pada pertengahan puasa Ramadhan 2021.
ADVERTISEMENT
Samian mengaku tidak pernah sakit setelah melakukan aksi hirup napas pasien COVID-19 tersebut. Hanya saja, rekannya, Mister Masudin, meninggal dunia. Guru spiritual Samian itu dikabarkan meninggal pada 13 Juli 2021.
Samian mengatakan, ia pergi ke rumah Masudin saat mendengar kabar duka tersebut. Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Masudin meninggal karena penyakit lambung.
"Saya bertemu istri beliau. Sakit apa Bu? Anu Pak Samian sakit lambung. Gitu saja," ujar Samian, Rabu (21/7).
Selama 2,5 tahun mengenal Mister Masudin, Samian tak pernah melihat rekannya itu sakit. Hanya saja, dalam sepekan sebelum Mister Masudian meninggal, ia jarang berkomunikasi.
"Beliau mantu [mengadakan pernikahan], saya yang mengaji. Kalau tamu banyak, beliau ngebel [telepon]. Sudah satu mingguan kok tidak ngebel sama saya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Samian mengatakan kejadian hirup napas pasien itu dilakukan pada pertengahan Ramadhan 2021 atau sekitar awal bulan Mei, kala itu ia masuk ke dalam ruang isolasi pasien corona itu setelah mendapat panggilan dari Mister Masudin. Ia diminta Mister Masudin untuk menjenguk pasien di rumah sakit.
"Sebagai sahabat, saya langsung meluncur. Temannya Mister Masudin, Abah Rahim, menantunya juga sakit katanya. Kita menyambangi," ujarnya.
Ia menekankan tidak tahu apakah pasien tersebut terkena corona atau tidak. Hanya saja, ia masuk ke dalam sebuah ruangan isolasi. Samian mengatakan tidak ada penjagaan yang ketat dalam ruangan tersebut.
"Setelah itu, tolong Mister disambangi menantu saya yang ada di isolasi. Kita tidak tahu covid atau tidak. Setelah itu, kita masuk kalau bisa masuk. Ternyata nggak ketat gitu loh," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Di ruang itu, pasien lalu diberi minum oleh Masudin. Lalu secara spontan Masudin meminta Samian untuk ikut menghirup napas pasien COVID-19.
Menurut Samian hal itu dilakukan bukan maksud untuk sombong atau tidak percaya corona, tetapi hanya untuk memberikan dukungan kepada pasien.
"Kata Mister (Masudin) itu manusia kita harus manusiakan, tidak boleh panganan dikek lawang (makanan taruh di pintu), panganan njukuk dewe (makanan ambil sendiri). Manusia harus dimanusiakan, kita angkat imunnya," pungkas Samian.
Meski begitu, mungkin Samian hanya beruntung dan saat itu memiliki imun yang bagus sehingga tidak tertular virus corona. COVID-19 merupakan penyakit yang sangat mudah menular dan sudah menjadi pandemi. Di Indonesia berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) pada Selasa (20/7), ada penambahan kasus konfirmasi sebanyak 38.325 orang, kemarin di angka 34 ribuan. Dengan penambahan ini secara kumulatif terdapat 2.950.058 kasus konfirmasi virus corona di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara kasus kematian masih di atas 1000 kasus tepatnya 1.280 orang, sedikit lebih rendah dari kemarin di angka 1.338 orang. Sehingga total kasus kematian di Indonesia mencapai 76.200 orang.
Kasus kesembuhan bertambah 29.791 orang. Dengan begitu total kasus sembuh kini mencapai 2.323.666 kasus.
Artinya, kasus aktif bertambah sebanyak 7.254 orang. Masyarakat masih harus terus waspada mengingat saat ini terdapat 550.195 kasus aktif di seluruh Indonesia.