Rektor UII Jawab Tuduhan Bahlil Ada yang Gerakkan Kampus Kritik Jokowi

6 Februari 2024 13:46 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Rektor UII Prof Fathul Wahid
 Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UII Prof Fathul Wahid Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Civitas academica perguruan tinggi ramai-ramai mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi. Inti dari kritikan tersebut adalah Indonesia sudah darurat demokrasi dan meminta Jokowi menjadi teladan etika.
ADVERTISEMENT
Belakangan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, menyebut langkah yang dilakukan civitas academica ini ada penggeraknya. Sebagai mantan aktivis 1998, Bahlil mengaku sangat paham polanya.
"Bos, saya ini dulu mantan aktivis 98. Yang turun ke jalan demo-demo, kan, kita ini dulu. Gerakan ini menurut saya gerakan, ya, gitu, deh," kata Bahlil.
"Mohon maaf kita harus hargai mereka juga dengan harapan agar gerakan agitasi ini jalan. Tapi saya yakin lah rakyat dan mahasiswa itu orang yang enggak bisa diatur-atur begitu. Ini skenario ini kita sudah paham sebagai mantan aktivis," lanjutnya.
Rektor UII Prof Fathul Wahid bersama civitas akademika UII menyampaikan pernyataan sikap "Indonesia Darurat Kenegarawanan" di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Menurutnya, tidak ada politik yang tidak diatur. Sehingga, Bahlil paham betul polanya sebagai mantan ketua BEM.
Terkait hal ini, Rektor UII Prof Fathul Wahid turut angkat bicara. Dia mengatakan ada yang menggerakkan kampus yaitu para kalangan terpelajar.
ADVERTISEMENT
"Jelas ada. Yang menggerakkan adalah para kalangan terpelajar dan pimpinannya yang tersadarkan," katanya dikonfirmasi, Selasa (6/2).
Selain itu, yang menggerakkan kampus-kampus adalah kesadaran tanggung jawab dan moral.
"Termasuk yang menggerakkan adalah kesadaran tanggung jawab moral sebagai anak bangsa," jelasnya.