Rektor UIN Yogya Akan Sertifikasi Khatib Jika Jadi Menteri

16 Oktober 2019 13:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, disebut-sebut masuk bursa menteri, baik itu sebagai Menag atau Menristekdikti. Terkait hal itu Yudian mengaku siap jika ditugaskan untuk mengemban jabatan pembantu presiden itu.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya diangkat saya siap. Kalau rumor itu, saya enggak tahu. Dulu pernah ada deklarasi (jadi Menag), tapi kemudian mohon maaf dimentahkan sendiri oleh teman-teman karena mereka ketakutan,” kata Yudian saat ditemui di UIN Sunan Kalijaga, Rabu (16/10).
Isu radikalisme menjadi salah satu perhatian Yudian jika dia ditunjuk jadi Menteri Agama. Untuk menanggulangi radikalisme di Indonesia, Yudian akan menyertifikasi para khatib.
“Kalau saya jadi menteri beneran (Menag), saya laksanakan kebijakan-kebijakan itu, misalnya bener ini, ya, saya belum tahu nunggu berapa hari lagi. Tapi jika bener saya jadi menteri itu akan saya sertifikasi para khatib,” kata Yudian.
Selanjutnya orang-orang yang akan ceramah di masjid-masjid BUMN juga harus seizin pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Masjid-masjid BUMN yang ceramah harus orang-orang yang sudah dapat izin dari pemerintah. Sekolah-sekolah negeri dari SD sampai perguruan tinggi juga begitu kita akan tertibkan. Tidak bisa lagi hanya main sepihak. Akan kerja sama dengan kepolisian dan sebagainya,” ujar dia.
Meski isu dirinya jadi menteri santer terdengar, Yudian mengaku sama sekali tidak pernah melobi. Sikap dia selama ini menahan diri. Dia berprinsip sebagai seorang profesional, namun karena PNS dia akan siap jika diberi tugas.
“Melobi saya sama sekali tidak karena apa kalau melobi ini urusannya panjang. Misalnya kalau saya ke partai di partai itu ada berapa ratus orang yang antre, tiba-tiba saya masuk. Jadi saya sikapnya menahan diri. Andaikata saya diberi kewenangan saya terima dengan baik dan saya kerjakan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Yudian menjadi salah satu nama yang pernah diusulkan oleh Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) sebagai calon Menteri Agama (Menag) kepada Presiden Jokowi.
Yudi merupakan profesor yang ahli dalam bidang hukum Islam. Dia menyelesaikan S1 dan S2-nya di kampus yang sekarang ia pimpin, UIN Sunan Kalijaga. Kemudian S3-nya dilanjutkan di McGill University Kanada dengan konsentrasi pendidikan Islam.
Selain menjadi rektor, Yudian masih aktif mengajar di UIN untuk mata kuliah fikih dan usul fikih. Selama 32 tahun menjadi doktor, Yudian mengaku sudah menerbitkan puluhan buku terjemahan dan sejumlah karya ilmiah.
Namanya beberapa kali mencuat ke publik saat menerbitkan larangan mahasiswa UIN mengenakan cadar dan menantang Menristek Dikti M Nasir untuk unjuk karya. Kala itu dia tak terima dengan ucapan Nasir yang menyebut profesor tua manfaatnya kecil untuk negara.
ADVERTISEMENT