Rektor Unair Tak Setuju Aturan Baru Seleksi Masuk PTN, Perlu Ditinjau Ulang

10 September 2022 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Airlangga Prof. Muhammad Nasih. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Airlangga Prof. Muhammad Nasih. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengumumkan perubahan skema masuk perguruan tinggi negeri (PTN). Perubahan ini terjadi pada tiga jalur masuk PTN, yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan seleksi mandiri.
ADVERTISEMENT
Dalam aturan terbaru SBMPTN, tes kemampuan akademik (TKA) atau yang selama ini dikenal sebagai tes mata pelajaran akan dihapus. Nantinya ujian SBMPTN hanya akan mengetes potensi skolastik (TKA)
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih menuturkan, hal tersebut perlu dirinci dan ditinjau ulang, terutama mengenai lintas jurusan. Menurutnya, peminatan sejak SMA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.
“Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu,” ujarnya kepada wartawan.
Baginya, linearitas antara SMA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan. Pasalnya, pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.
ADVERTISEMENT
“Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kita bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di Unair. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapor mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada,” katanya.
Bagi Nasih, hal tersebut sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SMA. Artinya, apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia. Menurutnya, ketika merdeka belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal tersebut merupakan pemborosan.
“Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya menekankan pendaftaran jalur mandiri Unair akan dijamin transparansi dan jujur. Ia menyampaikan akan memberikan uang bagi mereka yang mampu melaporkan dengan disertai bukti apabila terdapat kasus suap-menyuap dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru.