Rektor Unisba Bandung Ngadu ke Kapolda: Area Kampus Jangan Ditembak Gas Air Mata

9 Oktober 2020 13:47 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaca di Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung pecah pasca aksi demo tolak Omnibus Law, di Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kaca di Kampus Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung pecah pasca aksi demo tolak Omnibus Law, di Bandung, Jawa Barat. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah kaca di Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Jalan Tamansari, Kota Bandung, pecah usai aksi massa mahasiswa dan elemen masyarakat berpakaian hitam.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, aksi mahasiswa dan elemen masyarakat itu berujung ricuh.
Dari pantauan, kerusakan terlihat di gedung perkuliahan Unisba Tamansari 1. Selain itu kaca pintu dan satu jendela di pos kemananan LPPM Unisba di Jalan Purnawarman juga rusak.
Danton di RGB 8 Kampus Unisba Asep Heri menyebut, peristiwa bermula ketika ribuan mahasiswa datang ke kampus usai kericuhan terjadi. Mereka kemudian masuk ke dalam area kampus meskipun petugas keamanan sempat berupaya menahan gerbang.
"Sudah tidak memungkinkan kita untuk menahan gerbang, akhirnya gerbang jebol ya sudah para pendemo mahasiswa kebanyakan langsung masuk ke dalam Unisba sekitar 1.000 lebih lah," kata dia ketika ditemui, Jumat (9/10).
Kemudian, kata Asep, sekitar pukul 19.00 WIB, terdengar suara bom asap yang disusul dengan temuan kaca yang pecah. Lalu, petugas keamanan mencari barang bukti dan menemukan selongsong gas air mata.
ADVERTISEMENT
"Ada kaca yang pecah terkena bomsep setelah itu saya cari beberapa barang buktinya, yang satu ditemukan di samping Mapenta kemudian satu lagi saya temukan tepat di bawah kaca yang pecah itu. Itu posisinya masih utuh dan belum meledak," ucap dia.
Sementara itu, melalui surat Nomor: 595/K.08/REK-K/X/2020‎ dan ditandatangani oleh Rektor Unisba Edi Setiadi. Edi mengatakan, kampus sedang menerapkan sistem belajar secara online sejak pandemi merebak.
Namun, di sisi lain, mahasiswa melakukan aksi demo penolakan atas Omnibus Law UU Cipta Kerja yang digelar di Gedung DPRD Jabar.
Kemudian, lanjut Edi, mahasiswa mendatangi kampus untuk menghindari tembakan gas air mata usai ricuh terjadi. Namun gas air mata tetap ditembakkan ke dalam kampus.
ADVERTISEMENT
"Namun, walaupun sudah masuk area kampus Unisba, ada anggota polisi yang menembakkan gas air mata ke dalam kampus, bahkan terdengar ledakan yang mengarah ke dalam Kampus Unisba yang memecahkan pos penjagaan Unisba," tutur dia.
Atas kejadian itu, Edi memohon pada pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya agar tidak bertindak secara berlebihan terutama di area kampus. Sebab, bagaimanapun, fasilitas perkuliahan bertujuan untuk mencerdaskan bangsa.
"Dengan kejadian tersebut, kami memohon pimpinan Polri dapat mengendalikan anggotanya supaya tidak bertindak berlebihan ke area kampus karena itu fasilitas perkuliahan yang bertujuan mencerdaskan bangsa," ungkap dia.
"Selain itu, kami pun memohon agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena kami pun mengetahui tugas dan fungsi kepolisian, terutama tugas mengayomi dan melindungi masyarakat," pungkas dia.
ADVERTISEMENT