Relawan Muncul Gejala Sindrom Guillain-Barre, Uji Vaksin di Peru Dihentikan

12 Desember 2020 16:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto:  Ernesto Benavides/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peru pada Jumat (11/12) menghentikan uji klinis vaksin buatan China, Sinopharm, di negaranya. Keputusan diambil usai seorang sukarelawan mengalami masalah neurologis usai menerima vaksin.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Institut Nasional Kesehatan Peru, relawan tersebut dilaporkan sulit menggerakkan tangan. Laporan itu menjadi dasar uji klinis dihentikan sementara.
“Beberapa hari lalu kami memberi pertanda, karena kami diminta, kepada otoritas regulasi bahwa salah seorang peserta (uji coba) menunjukkan gejala neurologis yang disebut sindrom Guillain-Barre,” kata kepala peneliti German Malaga seperti dikutip dari AFP.
Relawan saat disuntik vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok saat uji coba di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP
Guillain-Barre merupakan penyakit langka yang tak menular dan mempengaruhi pergerakan lengan dan kaki. Sindrom itu dapat menyebabkan kelumpuhan.
Sementara itu, uji klinis Sinopharm di Peru diperkirakan selesai pekan ini. Ada 12 ribu orang yang ikut uji coba tersebut.
Jika uji coba berhasil, Peru akan memesan 20 juta dosis vaksin buatan China itu. Mereka berencana memberikan vaksin ke dua pertiga populasi.
ADVERTISEMENT