Relawan Vaksin Corona Dilarang Minum Obat Penurun Imun dan Pergi ke Zona Merah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Fadli, salah seorang relawan vaksin asal Bandung yang berprofesi sebagai ojek online, mengaku tak banyak pantangan yang disampaikan peneliti. Salah satunya hanya dilarang mengonsumsi obat yang berpotensi menurunkan imunitas tubuh.
"Ada, sih (pantangan), kalau minum obat itu harus konsultasi dulu ke dokter, jadi ada larangan obat-obat yang tidak boleh dikonsumsi. Obat yang disebut menurunkan imun, itu tidak boleh dikonsumsi dulu," ujar Fadli dalam program To the Point kumparan, Jumat (14/8).
Selain dilarang konsumsi obat penurun imun, Fadli juga diminta untuk menghindari atau setidaknya mencatat zona merah yang ia lewati. Adapun untuk makanan, tak ada pantangan yang wajib diikuti.
"Ada, sih, mungkin, ya, dihindari zona merah di Bandung," tutur Fadli.
ADVERTISEMENT
"Makanan bebas, lebih ke obat saja, sih, sama tempat, misalnya saya harus ke zona merah, itu harus dicatat lagi di buku, jadi harus ada konfirmasi. Kalau makanan enggak ada larangan," ungkap Fadli.
Disinggung mengenai efek samping, Fadli mengaku tidak terlalu terganggu. Fadli mengakui ada efek sedikit pusing dan suhu tubuh meningkat, namun menurutnya, itu efek samping yang wajar seperti vaksin pada umumnya.
"Enggak, sih, kalau misalnya untuk dikasih tahunya enggak ada, cuma, ya, dikasih catatan aja. Cuma kalau untuk efek terburuknya enggak dikasih tahu, paling standar aja seperti pusing sama badan hangat," beber dia.
"Waktu pas 30 menit setelah di vaksin saya 36,2 [derajat], malamnya 36,4 tanggal 12 di 36,6, ya, rata-rata 36 derajat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Fadli menilai efek samping kecil yang timbul tak berakibat fatal kepada kesehatannya. Bahkan setelah disuntik, Fadli diperbolehkan untuk tetap bekerja seperti biasa.
"Normal, kalau keluarga, bahkan setelah disuntik saya kerja biasa cari orderan. Saya memang merasakan pusing dan enggak enak badan, tapi enggak terlalu mengganggu pekerjaan saya," kata Fadli.
Selasa (11/8), Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyaksikan penyuntikan perdana ke para relawan di RS Pendidikan Universitas Padjadjaran, Bandung.
Total 1.620 relawan terlibat untuk mengikuti uji klinis vaksin Sinovac. Penyuntikan dilakukan bertahap sampai Desember 2020, relawan akan disuntik dua kali.
Jika lolos uji, vaksin Sinovac akan diproduksi perusahaan dalam negeri, Bio Farma, pada awal 2021. Bio Farma menargetkan 190 juta warga Indonesia untuk disuntik pada 2021.
***
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***