BNN: Remaja di Kendari Minum Somadril dan Tramadol, PCC Hanya Kemasan

15 September 2017 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tramadol dan Somadril disita aparat Kendari (Foto: Antara/Jojon)
zoom-in-whitePerbesar
Tramadol dan Somadril disita aparat Kendari (Foto: Antara/Jojon)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Obat keras Tramadol dan Somadril menjadi biang keladi dari kasus overdosis para remaja dan anak-anak di Kendari hingga mereka berperilaku bak orang gila. Sedangkan PCC hanyalah kemasan saja.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Bagus Hari Cahyono mengatakan obat PCC (paracetamol, caffeine, dan carisoprodol) yang dikonsumsi puluhan warga Kendari sehingga mereka dilarikan di UGD dosisnya berbeda dari yang umumnya.
"Ini kemasannya saja yang PCC, tapi obatnya bukan, sehingga efeknya seperti yang terjadi pada puluhan warga yang dilarikan ke rumah sakit tersebut," kata Kepala Bidang Pemberantasan BNN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Bagus Hari di Kendari seperti dikutip dari Antara pada Jumat (15/9).
Bagus Hari menyatakan, pihaknya bersama kepolisian sudah menduga obat Tramadol dan Somadril menjadi penyebab beberapa warga yang dilarikan ke UGD selama dua hari ini.
ADVERTISEMENT
"Hanya saja efek yang ditimbulkan itu masih menjadi pertanyaan, mengkonsumsi tiga sampai lima butir obat ini efeknya korban kehilangan kesadaran hingga berhari-hari," katanya.
Bagus Hari mengatakan obat Somadril dan Tramadol masuk dalam daftar G, yang artinya obat itu masuk dalam kategori obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dari dokter.
"Bila obat ini dikonsumsi dengan dosis tinggi atau dosis yang tidak sesuai anjuran dokter maka bisa berakibat fatal bagi penggunanya sehingga harus diawasi peredarannya," katanya.
Puluhan warga sejak Rabu dan Kamis dilarikan ke UGD beberapa sumah sakit di Kendari dan yang terbanyak di RSJ Kendari karena mengalami gangguan kejiwaan diduga habis mengoplos Somadril dan Tramadol.
Data terakhir pihak BNN Sultra korban yang dilarikan ke rumah sakit tersebut berjumlah 64 orang, dua di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT