Rencana Pelonggaran Lockdown Inggris Dikritik karena Bikin Bingung

11 Mei 2020 16:23 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spiderman berfoto dengan polisi di Stockport, Inggris saat lockdown. Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Spiderman berfoto dengan polisi di Stockport, Inggris saat lockdown. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Inggris mulai melihat kesempatan untuk melonggarkan aturan lockdown sebagaimana yang telah dilakukan sejumlah negara Eropa lainnya. Akan tetapi, pernyataan Perdana Menteri Boris Johnson terkait rencana melonggarkan lockdown malah dikritik dan bikin bingung warganya.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (11/5) ini, Johnson rencananya akan memaparkan secara detail bagaimana aktivitas perekonomian di Inggris bisa dibuka kembali. Johnson mengatakan saat ini lockdown belum akan dicabut, tetapi ia mengimbau warganya untuk kembali bekerja.
“Ini bukan berarti status lockdown dicabut. Siapa pun yang tidak bisa bekerja di rumah, seperti bidang konstruksi dan manufaktur, bisa kembali bekerja (di pabrik),” ujar Johnson Minggu (10/5) malam seperti dikutip Reuters.
Menurutnya, sejumlah pekerja pabrik bisa kembali bekerja mulai Rabu (13/5) mendatang, sementara sekolah akan kembali dibuka pada Juni mendatang. Pemerintah nantinya akan merilis 50 halaman panduan rinci dari rencana pelonggaran lockdown tersebut.
Kendati demikian, kebijakan Johnson untuk melonggarkan lockdown mendapat kritikan dari pimpinan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara yang masih memegang teguh imbauan berdiam di rumah bagi warganya.
ADVERTISEMENT
Partai oposisi juga melihat cela dalam pernyataan Johnson yang dianggap membingungkan tersebut. Pimpinan Partai Buruh Keir Starmer menilai sikap Johnson menimbulkan banyak pertanyaan dan menimbulkan peluang bagi Britania Raya mengambil kebijakan berbeda.
“Apa yang diinginkan warganya saat ini adalah kejelasan dan harmonisasi, tapi kita malah tidak mendapatkan keduanya,” kata Starmer.
Keputusan Johnson untuk mengganti slogan ‘di rumah aja’ juga membuat gaduh dalam beberapa pekan terakhir. Menteri Utama Skotlandia Nicola Sturgeon mengatakan modifikasi yang dia lakukan untuk melonggarkan lockdown adalah hanya mengizinkan warganya lebih banyak berolahraga.
Kepala serikat dagang Britania Raya, Len McCluskey, juga menyampaikan kritikannya. Menurutnya, apa yang disampaikan Johnson terkait rencana pelonggaran lockdown membuat orang terkejut.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. Foto: Ian Vogler/Pool via REUTERS
“Pernyataan PM semalam sangat membingungkan dan hampir tidak dapat dipercaya. Jutaan orang pagi ini sedang dibuat kebingungan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Inggris menempati posisi ketiga dengan jumlah kasus positif corona terbanyak di bawah Amerika Serikat dan Spanyol dengan lebih dari 219 ribu lebih. Sementara, angka kematian masih menjadi tertinggi di Eropa dengan hampir 32 ribu jiwa.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.