Rencana Swedia & Finlandia Gabung NATO: Rusia Sebut Itu Kesalahan; Dikecam Turki

16 Mei 2022 8:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simbol NATO. Foto: Kenzo Tribouillard / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Simbol NATO. Foto: Kenzo Tribouillard / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Invasi Rusia ke Ukraina telah mengubah opini publik dan politik Swedia dan Finlandia. Kedua negara itu kini mendukung keanggotaan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai pencegah agresi Kremlin.
ADVERTISEMENT
Stockholm dan Helsinki telah meningkatkan komunikasi internasional. Mereka berupaya mencari dukungan atas rencana keanggotaan.
Rencana itu mendapat tentangan dari Rusia serta anggota NATO sendiri, yakni Turki.

Rusia Siap Ambil Tindakan

Ilustrasi pasukan Rusia. Foto: Kementerian Pertahanan Rusia via AP
Moskow menegaskan sikapnya kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Sabtu (14/5/2022). Rusia akan mengambil tindakan pencegahan yang sepadan bila aliansi itu mendekatkan pasukan ke perbatasannya.
Pernyataan itu diungkap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko. Dia mengatakan, pihaknya tak akan berdiam diri bila nuklir dan infrastruktur NATO mendekat.
"Perlu untuk merespons dengan mengambil tindakan pencegahan yang memadai yang akan memastikan kelangsungan pencegahan," jelas Grushko, dikutip dari Reuters, Sabtu (14/5/2022).
Grushko menerangkan, respons akan bergantung pada seberapa dekat aset militer mereka dari Rusia. Infrastruktur yang disebarkan juga menjadi pertimbangan.
ADVERTISEMENT

Erdogan Tolak Finlandia dan Swedia Gabung NATO

Presiden Turki Tayyip Erdogan. Foto: REUTERS/Umit Bektas
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengungkap kecaman terhadap rencana keanggotaan Swedia dan Finlandia dalam NATO. Penolakan itu berakar pada sentimen terhadap komunitas Kurdi di Skandinavia.
Swedia memiliki populasi diaspora Kurdi. Enam anggota parlemennya pun warga asal Kurdi.
Erdogan menuduh, kedua negara itu menyembunyikan organisasi teroris. Dia merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Turki menganggap partai itu sebagai organisasi teroris.
"Kami tidak memiliki pendapat positif," jelas Erdogan, dikutip dari AFP, Sabtu (14/5/2022).
"Negara-negara Skandinavia seperti rumah tamu bagi organisasi teror," lanjutnya.

Finlandia Yakin Akan Ada Solusi Agar Dapat Gabung NATO

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto. Foto: Adem Altan/AFP
Finlandia yakin dapat menemukan solusi terbaik untuk mengakhiri penentangan Turki dan dapat bergabung dengan NATO. Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, mengatakan, menjelang pembicaraan dengan NATO termasuk Turki di Berlin, pihaknya yakni bahwa penolakan tersebut akan dapat teratasi.
ADVERTISEMENT
"Yakin bahwa pada akhirnya kita akan menemukan solusi dan Finlandia (dan) Swedia akan menjadi anggota NATO," kata Pekka, dikutip dari AFP.

Rusia Sebut Keinginan Finlandia Gabung NATO Kesalahan

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat menyaksikan parade militer Hari Kemenangan ke-77 di Lapangan Merah, Moskow, Rusia, Senin (9/5/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS
Kremlin menyatakan bahwa Putin memandang penghentian netralitas militer Finlandia dengan bergabung NATO merupakan sebagai suatu kesalahan.
"Putin menekankan bahwa akhir dari kebijakan tradisional netralitas militer akan menjadi kesalahan karena tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia," demikian pernyataan Rusia dikutip dari AFP.
"Perubahan dalam orientasi politik negara seperti itu dapat berdampak negatif pada hubungan Rusia-Finlandia yang dikembangkan selama bertahun-tahun dalam semangat bertetangga yang baik dan kerja sama antar mitra,” tambah Kremlin.

Dikecam Turki, NATO Tetap Pastikan Swedia dan Finlandia Bergabung

Ekspansi NATO ke Eropa Timur. Foto: Tim Kreatif kumparan
Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoan buka suara soal penolakan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terhadap rencana keanggotaan Swedia dan Finlandia dalam NATO. Ia memastikan bahwa pihaknya akan mengatasi kekhawatiran yang dirasakan Turki tersebut.
ADVERTISEMENT
"Turki adalah sekutu penting dan menyatakan keprihatinan yang ditujukan antara teman dan sekutu," ungkap Geoan sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Saya yakin jika negara-negara ini memutuskan untuk bergabung dengan NATO, kami akan dapat menyambut mereka dengan syarat atau kondisi yang dipenuhi untuk mendapat kesepakatan bersama,” lanjutnya.