Resmi Dilantik, Ini Janji 6 Menteri Baru Jokowi

24 Desember 2020 6:14 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto dengan menteri yang baru dilantik. Foto: Agus Suparto/Setpres/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto dengan menteri yang baru dilantik. Foto: Agus Suparto/Setpres/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah resmi melantik enam menteri dan lima wakil menteri barunya hasil reshuffle kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/12) kemarin. Sehari sebelumnya, enam menteri baru Jokowi telah diperkenalkan ke publik.
ADVERTISEMENT
Enam menteri yang dilantik dan masuk ke Kabinet Indonesia Maju adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan M Lutfi (Menteri Perdagangan).
Sebagian besar mereka telah melaksanakan serah terima jabatan dengan menteri pendahulunya.
Kini, mereka akan menghadapi tugas baru di kementerian masing-masing. Mulai dari Risma, Sandi, hingga Budi Gunadi telah membeberkan sejumlah rencana kerja mereka.
Berikut kumparan rangkum.
Mensos Tri Rismaharini dalam sambutannya usai serah terima jabatan dengan Mensos Ad Interim Muhadjir Effendy di kantor Kementerian Sosial, Jakarta (23/12). Foto: Kemensos RI
Risma mengungkapkan pentingnya peranan Kemensos dalam membantu masyarakat. Ia mengingatkan bantuan apa pun yang diberikan Kemensos akan mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang membutuhkan.
"Mungkin kita tidak menyadari bahwa kita mempunyai peranan yang sangat penting sekali untuk seseorang atau siapa pun yang membutuhkan. Mungkin kita hanya sekadar menandatangani berita acara, bantuan, namun yang diberikan bantuan, mereka sangat luar biasa senangnya," ungkap Risma.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Selama menjabat, Risma meminta izin agar voorijder yang mengawalnya nanti untuk mengawalnya di belakang. Menurutnya, hal ini akan memudahkannya ketika sedang berkeliling.
ADVERTISEMENT
"Saya ngomong nanti voorijder-nya di belakang. Kenapa? Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti. Pernah di sini saya sampai muter 3 kali. Orang itu kenapa, ya, tidur dekat sampah. Muter sampai 3 kali aku enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa? Ternyata dia kelaparan," tuturnya.
"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan saya berhenti ketinggalan voorijder-nya. Ini karena memang saya tidak mau berubah. Saya pengin tetap jadi Risma," imbuh dia.
Meski sudah dilantik sebagai Mensos, Risma rupanya masih rangkap jabatan sebagai Wali Kota Surabaya. Ia mengaku mendapatkan izin rangkap jabatan dari Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo memberikan ucapan selamat kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat upacara pelantikan menteri. Foto: Muchlis Jr/BPMI Setpres/Antara Foto
Budi Gunadi menjadi salah satu yang disoroti karena ditunjuk sebagai Menkes dengan latar belakang non kesehatan. Usai diminta menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menkes, ia mengaku mendapatkan tugas berat untuk menangani pandemi COVID-19 secara tepat dan terukur.
ADVERTISEMENT
"Agar semua murid bisa kembali ke sekolah, agar pengusaha UKM bisa kembali membuka tokonya, agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh masyarakat Indonesia bisa hidup normal kembali," tutur Budi.
Budi percaya, pandemi bisa diselesaikan dengan gerak bersama seluruh komponen masyarakat. Bukan cuma Kemenkes, dokter, atau kelompok tertentu, tetapi seluruh pihak.  
"Saya percaya kalau kita bersatu bersama-sama dengan asosiasi, dengan Pemda, dengan seluruh komponen bangsa yang ada, kita bisa membantu sistem layanan kesehatan publik yang kuat dan siap mengatasi masalah SARS-CoV2 ini," ungkap dia.  
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Salahudin Uno mengungkapkan alasannya masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurutnya, inilah momen untuk bersatu dan memajukan negara di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Memberi kontribusi terbaik, memberi sumbangsih pada bangsa dan negara, singkirkan kepentingan-kepentingan pribadi, politik, atau golongan," ujar Sandi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara itu, selain fokus memulihkan pariwisata akibat pandemi COVID-19, Sandi berjanji bakal fokus untuk mengembangkan lima destinasi super prioritas.
"Arahan bapak presiden dan wakil presiden, kita ingin garisbawahi. Kita harus cepat bergerak, saya dikasih waktu yang sangat singkat, satu tahun untuk beliau melihat kesiapan destinasi super prioritas yang lima tersebut," ungkap Sandi.
Sandi juga diminta Jokowi untuk membuat Calender of Event agar pariwisata Indonesia kembali bergeliat di tengah hantaman pandemi COVID-19.
"Kemudian juga Calender of Event, akan dibagi dari mingguan, mungkin harus tetap ada untuk menggeliatkan. Lalu, bulanan untuk middle term, dan ultra yang bertaraf dunia," jelas Sandi.
ADVERTISEMENT
Serah terima jabatan Menteri Agama Fachrul Razi kepada Yaqut Cholil Qoumas di Kementerian Agama RI, Rabu (23/12). Foto: Kemenag RI
Gus Yaqut menegaskan komitmennya untuk menjadi menteri semua agama. Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan perlakuan dan diskriminasi terhadap seluruh agama yang ada di Indonesia.
"Tidak ada perbedaan, tidak ada diskriminasi, semua agama ada di kementerian ini. Kita tunjukkan kepada publik, saya katakan kemarin di Istana Negara, dan tadi juga saya sampaikan bahwa presiden, saya hanya ingin menjadikan melalui Kementerian Agama ini saya ingin menjadikan agama ini sebagai inspirasi, bukan aspirasi," ungkap Gus Yaqut.
"Saya tidak ingin dari kementerian ini justru muncul sikap-sikap atau cara-cara yang diskriminatif antara satu dengan yang lain," imbuhnya.
Ia juga menekankan penolakannya agama dijadikan sumber konflik dan perpecahan. Yang bisa digencarkan untuk membuat agama menjadi inspirasi adalah menumbuhkan sikap saling menghormati antarpemeluk agama, dan menghormati perbedaan keyakinan.
ADVERTISEMENT
"Agama kita kembalikan fungsinya yang mendamaikan. Agama kita kembalikan fungsinya sebagai jalan untuk melakukan resolusi konflik semua persoalan," tuturnya. 
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Humas KKP
Trenggono mengungkapkan kekagetannya saat diminta Jokowi sebagai Menteri KP yang baru. Amanah yang baru ini cukup berbeda dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan), di mana ia mendampingi Prabowo Subianto sebagai Wamenhan.
"Saya diberi tahu Bapak Menteri Sekretaris Negara [untuk jadi Menteri KP] minggu lalu, dan terus terang ini berita cukup mengagetkan, karena saya harus banyak belajar tentang laut. Kita adalah negara kepulauan yang daratannya lebih sedikit dibanding kelautan," ujar Trenggono.
"Laut itu beserta isinya adalah sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bisa memberi, kalau kita kelola dengan baik, akan memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan generasi berikut," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Trenggono memastikan akan menjaga pos KKP dengan memprioritaskan ekosistem laut. Di sisi lain, kelautan dan sektor perikanan dapat tetap bermanfaat bagi warga Indonesia.  
"Memastikan keberlangsungan daripada ekosistem di kelautan bisa berjalan dan tidak rusak. Namun di sisi lain, dia (laut dan perikanan) juga harus bisa memberikan manfaat yang besar pada bangsa ini," ungkap dia.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, M Lutfi, mengakui kondisi perdagangan Indonesia tengah dalam keadaan sulit akibat pandemi COVID-19. Ia menilai saat ini situasi ekonomi dunia lemah dari segala aspek, mulai dari kesehatan, daya beli, hingga pengangguran.
“Oleh karena itu saya ingin memastikan barang Indonesia punya kesempatan yang baik dan memastikan barang Indonesia bisa diekspor dan kompetitif di pasar dunia,” ujar Lutfi.
ADVERTISEMENT
“Saya ingin memastikan arus barang berjalan dengan baik dan ingin memastikan untuk segera memulihkan daya beli, dan ini merupakan agenda-agenda utama yang akan saya laksanakan dalam waktu singkat ini,” lanjutnya.
Lutfi kemudian mengibaratkan menjadi Mendag seperti seorang wasit di ring tinju. Sehingga, ketika tidak berlaku adil, masyarakat yang ia analogikan sebagai penonton bakal mengetahui gelagatnya. Dia pun berani sesumbar janji untuk transparan dan bekerja keras.
"Mendag itu kalau dianalogikan sama seperti wasit petinju, pembeli dan penjualnya adalah petinjunya dan rakyat Indonesia adalah penontonnya. Ketika wasit tidak melakukan sesuatu dengan hal yang semestinya dilakukan, penonton dan petinju-petinju ini akan melihat kecurangan ataupun kekurangan," tutup Lutfi.
***
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT