Respons Mahfud MD soal Denny Indrayana Dorong Makzulkan Jokowi

9 Juni 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahfud MD Ziarah ke Makam Pendiri Ponpes Nurul Jadid dan Zainul Hasan Genggong. Foto: Humas Kemenko Polhukam
zoom-in-whitePerbesar
Mahfud MD Ziarah ke Makam Pendiri Ponpes Nurul Jadid dan Zainul Hasan Genggong. Foto: Humas Kemenko Polhukam
ADVERTISEMENT
Eks Wamenkumham Denny Indrayana membuat surat kepada DPR untuk mendorong memakzulkan (impeachment) Presiden Jokowi karena cawe-cawe di Pilpres 2024
ADVERTISEMENT
Apa respons Menkopolhukam Mahfud MD?
"Ya terserah Denny aja lah. Kan enggak ada yang nanggepin juga toh," ucap Mahfud singkat usai rapat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/6).
Saat ditanya lagi oleh wartawan di kesempatan lain, di Istana Kepresidenan, eks Ketua MK itu menilai tidak ada urgensi memohon pemakzulan Presiden Jokowi.
Ada tiga dugaan pelanggaran konstitusi Jokowi yang disebut Denny Indrayana, yaitu:
ADVERTISEMENT
Namun, dalam surat ke DPR itu, Denny Indrayana mencabut keterangan dan meminta maaf terkait pencantuman PPP dan Arsul Sani, yang dikaitkan dengan tudingan Jokowi menggunakan kekuasaan untuk mengarahkan dukungan parpol.
"Sepanjang menyangkut PPP dan saya, apa yang dia tulis dalam surat terbukanya, bagi saya adalah sebuah kebohongan publik dan ketidakpatutan atau ketidakpantasan sebagai orang yang mengidentifikasikan diri intelektual," ucap Arsul Sani, Jumat (9/6).
Surat Terbuka Denny Indrayana kepada Pimpinan DPR RI. Foto: Twitter/@dennyindrayana
Surat Terbuka Denny Indrayana kepada Pimpinan DPR RI. Foto: Twitter/@dennyindrayana
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan tidak mudah tiba-tiba ada permintaan kepada DPR untuk menggelar hak angket dan memakzulkan Presiden Jokowi.
"Ya sampai sekarang saya belum pernah melihat suratnya. Sehingga kalau ada surat itu, kemudian kita mesti juga tahu suratnya ditujukan ke mana karena di DPR kan ada mekanisme-mekanisme yang ada," kata Dasco di Gedung DPR RI, Kamis (8/6).
ADVERTISEMENT
"Ya dia enggak bisa dong. Ini kan dia mau suruh (DPR makzulkan Jokowi)," imbuh Ketua Harian Gerindra itu.