Respons Mahfud MD soal Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak

24 Januari 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD usai menghadiri acara Deklarasi Dukungan Ganjar-Mahfud oleh Relawan Mahfud Guru Bangsa di Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (13/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD usai menghadiri acara Deklarasi Dukungan Ganjar-Mahfud oleh Relawan Mahfud Guru Bangsa di Jatim Expo, Surabaya, Sabtu (13/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 03 Mahfud MD menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan tidak ada larangan baginya untuk ikut berkampanye dalam Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Jokowi bahkan mengatakan seorang presiden boleh memihak terhadap paslon tertentu.
"Ya ndak papa kalau presiden mengatakan begitu, silakan aja. Anda mau ikut atau nggak itu kan terserah," kata Mahfud ditemui di Pondok Pesantren An Nur, Ngrukem, Pendowoharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Rabu (24/1).
Soal apakah ada aturan atau larangan soal presiden berkampanye dan memihak, Mahfud meminta wartawan untuk tanya ke Biro Hukum Setneg.
"Tanya ke apa namanya biro hukum sekretaris negara aja," jelasnya.
Wartawan pun sempat menyinggung soal pernyataan Jokowi itu akan memperkeruh suasana atau tidak kepada Mahfud.
"Ndak, kalau saya ndak keruh tuh, malah sejuk ini di sini," pungkas Menko Polhukam itu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Jokowi saat penyerahan pesawat Hercules dari Kemhan ke TNI, Rabu (24/1/2024). Foto: Dok. Tim Media Prabowo Subianto
Sebelumnya Jokowi ditanya soal menteri nonparpol yang ikut berkampanye dan bahkan masuk dalam timses paslon.
ADVERTISEMENT
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang. Setiap menteri sama saja," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mengatakan, tak hanya seorang menteri, presiden juga boleh berkampanye dan berpihak.
"Presiden itu boleh, loh, kampanye. Presiden itu boleh, loh, memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh,” ujar Jokowi.