Respons Menkes soal Imun Sinovac-Pfizer Turun 6 Bulan: Tunggu Final Report

2 Agustus 2021 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech.
 Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: BioNTech SE 2020/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan hingga saat ini belum ada rilis resmi berapa lama efikasi vaksin corona berlaku sejak disuntikkan kepada seseorang. Kata dia, periode ketahanan efikasi vaksin corona mulai dari Pfizer, AstraZeneca, termasuk Sinovac baru bisa disimpulkan akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini diterangkan Budi untuk menjawab sejumlah kabar yang menyatakan efikasi vaksin corona, termasuk yang paling banyak dipakai di Indonesia, Sinovac, turun setelah 6 bulan.
“Apakah efikasi Sinovac turun dalam 6 bulan? Saya tegaskan, efikasi vaksin atau periode tahannya vaksin baru akan bisa akan bisa keluar setelah final report uji klinis 3,” kata Budi di YouTube Setpres, Senin (2/8).
“Diperkirakan akan keluar sekitar akhir tahun ini untuk vaksin-vaksin yang pertama kali dilaunch akhir tahun lalu. Jadi seinget saya Pfizer, AstraZeneca, baru keluar final report uji klinisnya di Q4 tahun ini. Sinovac juga akhir tahunini lah kita baru tahu,” imbuh dia.
Budi mengakui ada sejumlah data penelitian yang membuktikan penurunan antibodi vaksin corona setelah beberapa periode. Tetapi, ia menekankan data tersebut belum resmi.
ADVERTISEMENT
“Apa ada data lain? Ada tapi ad hoc, belum formal, jadi media tolong jaga, pastikan informasi benar. Kalau enggak, kita enggak ada bedanya dengan hoaks. Semua analisa, tulisan, itu tidak resmi karena yang resmi baru bisa setelah final report uji klinis 3 itu keluar,” terang dia.
“Setelah itu kita baru akan berikan laporan-laporan penanganannya seperti apa. Tapi sebelum itu, terlalu banyak spekulasi akan bingungkan rakyat, sehingga saya minta media menyebarkan berita-berita yang secara ilmiah benar dan pasti,” tambahnya.
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
Sebelumnya, Guru Besar FK Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil, mengungkap imunogenisitas (kadar antibodi) vaksin Sinovac menurun setelah 6 bulan usai penyuntikan.Oleh sebab itu, kata Prof Kusnandi, penyuntikan ulang atau suntikan ketiga nantinya dianjurkan untuk dilakukan terhadap para penerima vaksin ini.
ADVERTISEMENT
"Sinovac setelah 6 bulan itu turun, sehingga memang rencananya setelah 6 bulan harus disuntik ulang," kata Prof Kusnandi kepada kumparan, Jumat (16/7).
Di sisi lain, efikasi vaksin Pfizer/BioNTech juga belum lama ini dilaporkan turun setelah 6 bulan. Hal itu terungkap dari data yang diunggah dalam situs jurnal ilmiah preprint, Medrxiv, pada Rabu (28/7).
Efikasi vaksin Pfizer turun dari 96% menjadi 84% setelah 6 bulan. Mengutip CNBC International, ini telah dibenarkan oleh CEO Pfizer/BioNTech Albert Bourla