Respons PHRI DIY soal 32 Guru MAN 22 Jakbar Positif Corona Sepulang dari Yogya

3 Desember 2020 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi COVID-19. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
32 guru MAN 22 Jakarta Barat dilaporkan positif corona setelah piknik ke Yogyakarta pada 20-23 November 2020. Nama Yogyakarta disebut sebagai lokasi tujuan guru-guru ini sebelum akhirnya dinyatakan positif COVID-19. Meski, hingga kini belum diketahui sumber penularannya.
ADVERTISEMENT
Menanggapi temuan kasus ini, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, menegaskan jangan mengkambinghitamkan Kota Yogyakarta dalam kasus penularan corona ini.
"Kita belum dapat laporan itu, apakah betul atau tidak itu (kasus) dari hotel, dari restoran (di Yogya). Bisa saja kan mereka study tour tidak hanya di DIY. Di perjalanan apakah dia melakukan protokol kesehatan? Ini yang menjadi jangan sampai ada kambing hitam, itu menjadi penyebabnya," kata Deddy saat dihubungi, Kamis (3/12).
Suasana Jalan Malioboro, Selasa (8/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Deddy meminta kasus ini harus ditelusuri, seperti di mana saja mereka menginap dan ke mana saja objek wisata yang dikunjungi. Termasuk saat mereka makan di luar DIY juga mesti ditelusuri.
"Makan itu study tour kadang makan malam, makan siang kadang bukan hanya di DIY lho. Bisa dalam perjalanan. Ini perlu diperhatikan," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Belum tentu terjangkitnya di DIY. Mungkin makan malam di kota yang dilewati tidak menggunakan protokol itu juga menjadi sumber penyakit, bisa terjangkit juga bisa," lanjut Deddy.

PHRI Temukan Masih Banyak Wisatawan Tak Disiplin Protokol Kesehatan

Sejumlah wisatawan berkunjung ke kawasan Malioboro di Yogyakarta, Jumat (30/10). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi wisatawan yang berlibur ke Yogya, masih ditemukan mereka tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sekalipun pihak hotel atau restoran sudah mengingatkan, namun tamu itu justru tetap ngeyel.
"Ada yang ngeyel sudah rapid test merasa sehat lalu tidak memakai masker. Itu yang tadi saya sampaikan menjadi evaluasi," ungkap Deddy.
Deddy mempersilakan kasus temuan corona dari klaster MAN 22 Jakbar agar dibuka untuk menjadi evaluasi bersama. Destinasi para guru juga perlu didetailkan, agar tidak memojokkan salah satu pihak.
ADVERTISEMENT
"Jangan ada salah satu daerah atau pihak yang terpojokkan. Mari kita evaluasi bersama," tutup dia.
Sebelumnya, 32 guru MAN 22 Jakarta Barat terkonfirmasi positif corona usai melakukan perjalanan piknik ke Yogyakarta dalam acara pelepasan kepala madrasah yang pensiun.
"Ini total yang tadi saya tanyakan 32 totalnya. Acara pelepasan kepala madrasah yang pensiun. Pensiunnya tanggal 24," ujar Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI, Nur Pawaidudin, saat dihubungi.
MAN 22 Jakbar berada di bawah binaan Kanwil Kemenag. Pihak Kanwil telah menyatakan tak ada izin apa pun kepada rombongan guru ini untuk melakukan study tour.