Respons PSI soal Diprediksi Survei Tak Lolos Pileg 2024

31 Desember 2021 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir PSI, Ariyo Bimmo. Foto: Instagram@abimmo
zoom-in-whitePerbesar
Jubir PSI, Ariyo Bimmo. Foto: Instagram@abimmo
ADVERTISEMENT
Sejumlah lembaga survei memprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali tak lolos parliamentary treshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Terbaru, dalam survei SMRC, PSI hanya mendapatkan elektabilitas 0,5 persen.
ADVERTISEMENT
Juru bicara PSI Ariyo Bimmo mengaku tak masalah terkait survei tersebut. Sebab, menjelang Pileg 2019, PSI juga sempat diprediksi dengan elektabilitas nol koma, tetapi berhasil mencapai 1,89 persen.
“Jadi ya kita tetap melakukan persiapan-persiapan yang diperlukan terutama buat verifikasi faktual kita konsentrasi di situ dulu,” kata Bimmo saat dimintai tanggapan, Jumat (31/12).
Bimmo membeberkan PSI saat ini terus mempersiapkan diri agar memenuhi syarat verifikasi faktual KPU. Verifikasi faktual dilakukan KPU untuk menetapkan sebuah parpol berhak lolos jadi peserta pemilu atau tidak.
Verifikasi faktual dilakukan dengan mendatangi kantor-kantor parpol secara random dan representatif untuk mengecek kepengurusan dan lain-lain. Akan didahului dengan verifikasi administrasi.
“Belum semua, tapi sudah cukup banyak. Kita sih optimistis ikut Pileg 2024,” tutur Bimmo.
Ilustrasi Partai PSI Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Bimmo tak mengurai strategi dalam menggenjot elektabilitas setelah dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu. Termasuk dalam rekrutmen caleg tidak spesifik akan mengejar artis atau kalangan tertentu.
ADVERTISEMENT
“Kalau biasanya sih enggak berbeda sama partai-partai lain, memang PSI rekrutmennya pertama terbuka, kedua ndak ada diistimewa-istimewakan begitu. Saya juga mengalami begitu,” tutup Bimmo.
Selain PSI, sejumlah partai yang diprediksi tak lolos ke Senayan lewat berbagai survei adalah Perindo, Hanura, dan PBB. Sementara yang sudah ada di Senayan saat ini namun juga terancam adalah NasDem, PPP, hingga PAN.