Respons Seruan Ganjar, Mahasiswa di Jateng Buat Hand Sanitizer untuk Pedagang

29 Juli 2021 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah, membuat hand sanitizer untuk dibagikan ke padagang.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah, membuat hand sanitizer untuk dibagikan ke padagang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah pandemi corona, mahasiswa dari Universitas PGRI Semarang (Upgris), Jawa Tengah, berupaya untuk membantu pemerintah dalam menangani COVID-19. Mahasiswa itu memproduksi cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
ADVERTISEMENT
Gerakan itu sejalan dengan semangat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengajak para mahasiswa untuk terlibat dalam penanganan pandemi corona. Ajakan yang disampaikan melalui video itu mendapat respons netizen Twitter hingga tagar #MahasiswaJateng menjadi trending.
Mahasiswa tersebut berasal jurusan Pendidikan Biologi Upgris. Di antaranya adalah Sajati, 23; Bekti Suryanto, 22; Risqi Ramayanti, 20; dan alumni Khoirrul Marom, 21; dan Siti Musapana, 20. Para mahasiswa itu memanfaatkan keilmuannya, dengan membuat cairan pembersih tangan sendiri, di Laboratarium Biologi Upgris.
Sajati mengatakan pihaknya memproduksi hand sanitizer sendiri sejak awal pandemi berlangsung. Mereka memproduksinya baik untuk memenuhi kalangan sendiri, lembaga, perusahaan, dan juga untuk kepentingan aksi sosial.
Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas PGRI Semarang, Jawa Tengah, membuat hand sanitizer untuk dibagikan ke padagang. Foto: Dok. Istimewa
“Dulunya ada penyuluhan pencegahan Virus Corona. Selain ada penyuluhan, kita juga memproduksi (hand sanitizer) untuk dibagi-bagikan. Awalnya untuk aksi sosial,” kata Sajati ditemui di Laboratorium Biologi Upgris, Kamis (29/7).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan setiap kali proses produksi berlangsung, mahasiswa dibantu oleh Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat, dan tenaga laboratorium. Dirinya bersama mahasiswa yang berdomisili di Semarang lain, tetap membuat cairan pembersih tangan, kendati saat ini perkuliahan masih belum aktif.
Cairan pembersih tangan buatan mahasiswa terbagi dua, yaitu spray dan gel. Untuk yang spray, bahannya adalah alcohol, H202, gliserol, essential oil, dan aquades. Sedangkan gel, yaitu aquades, H202, gliserin, pengental atau carbomer, tea, alcohol, dan essential oil.
Kepala Laboratorium Biologi Upgris Dr Muhammad Syaipul Hayat menambahkan pihaknya memang mendukung penuh mahasiswa untuk membuat cairan pembersih tangan. Hal itu merupakan kepedulian mahasiswa di tengah pandemi seperti sekarang. Selain juga untuk mengaplikasikan salah satu mata kuliahnya yang membuat cairan pembersih tangan dan kepedulian sosial.
ADVERTISEMENT
Usai memproduksi cairan pembersih tangan, ternyata respons masyarakat amat positif. Mereka pun mulai memproduksi, untuk berbagai kepentingan terutama pelayanan publik.
“Alhamdulilah, dari awal produksi awalnya sekitar 70-100 liter per bulan. Belakangan dengan adanya kegiatan PPKM darurat itu membuat masyarakat semakin memproteksi diri dan permintaan makin tinggi. Produksinya sekarang 200-300 liter per bulan,” kata Syaipul.
Dia menilai, pembuatan cairan pembersih tangan itu selain memupuk jiwa sosial, juga menumbuhkan semangat mahasiswa berwirausaha. Sejumlah aksi sosial yang telah mereka lakukan, di antaranya bekerja sama dengan beberapa lembaga yang melakukan aksi sosial. Termasuk nanti akan melakukan gerakan peduli sosial besok.
Presiden mahasiswa Upgris, Muhammad Rizqi Arfanda mengatakan mahasiswa tergerak untuk melakukan aksi kepedulian sosial. Khususnya untuk mereka yang berada di dalam Kota Semarang. Termasuk rencana aksi sosial pada Jumat (30/7).
ADVERTISEMENT
“Target utama kita adalah rakyat. Kita menyebutnya itu solidaritas BEM Upgris, dan mahasiswa peduli rakyat. Target kita menyadarkan kepada rakyat ataupun warga Indonesia. Khususnya di Semarang ini sadar akan pentingnya protokol kesehatan, dan mematuhi 5M,” kata Rizqi.
Gayung bersambut, aksi mereka juga mendapat dukungan dari mahasiswa jurusan Biologi dan Laboratorium Biologi kampus setempat berupa cairan pembersih tangan. Nantinya, mahasiswa akan membagikan cairan pembersih tangan ke masyarakat di pasar tradisional.
“Ada juga masker, ada leaflet tentang 5 M, dan juga hand sanitizer itu sendiri. Kemudian kami akan memberi paket sembako pada warga sekitar,” terangnya.
Dia menerangkan, sejumlah aksi telah mereka lakukan seperti saat Bulan Ramadhan lalu pada tukang becak dan kalangan lain di jalanan di Semarang. Ada juga aksi Kawan Peduli Kawan dengan menggandeng civitas kampus ke mahasiswa Upgris yang terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kalau aksi besok selain kerja sama dengan lab Biologi, juga akan menggandeng mahasiswa Upgris yang tinggal di Semarang,” ungkapnya.