Respons Yasonna Diseret soal Kudeta AHY: What? Jurus Mabuk Saja Itu

2 Februari 2021 11:41 WIB
Menkumham Yasonna Laoly saat konferensi pers terkait ekstradisi buronan pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (9/7). Foto: Kemenkumham RI
zoom-in-whitePerbesar
Menkumham Yasonna Laoly saat konferensi pers terkait ekstradisi buronan pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (9/7). Foto: Kemenkumham RI
ADVERTISEMENT
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menyebut Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko mencatut beberapa menteri dalam rencana pengambilalihan secara paksa kursi Ketum Demokrat yang dipegang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
ADVERTISEMENT
"KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggung jawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menkumham, dan Menko Polhukam @mohmahfudmd bahkan "Pak Lurah" merestui. Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu "Pak Lurah?," demikian twit Rachland, Senin (1/2).
Bagaimana respons Menkumham Yasonna Laoly dituding ikut terseret?
Saat dikonfirmasi kumparan, politikus PDIP itu justru baru tahu dituding ikut terlibat.
"What? Saya baru tahu itu. Itu jurus mabuk saja!," tutur Yasonna, saat dimintai tanggapan, Selasa (2/2).
Yasonna tak habis pikir dengan tuduhan liar yang dialamatkan kepadanya. Ia menantang Rachland menyertakan bukti bahwa Moeldoko memang mencatut namanya.
"Gila dia sembarang tuduh saya. Kasih bukti dong," kata Ketua DPP Bidang Hukum PDIP itu.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Sebelumnya, Senin (1/2) siang, AHY menggelar konferensi pers terkait situasi Partai Demokrat terkini. Ia menyebut ada 5 orang terlibat dalam isu penggulingan secara paksa. Lima itu antara lain: 1 kader aktif, 3 kader non aktif dan 1 orang dekat Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Sementara, Moeldoko sudah memberi respons, namun tidak membantah pernah bertemu kader demokrat, pun tidak membantah jelas tidak ada keinginan mengkudeta AHY.