Restoran Dilarang Jajakan Makanan Secara Prasmanan, Risiko Tinggi Corona

17 Juni 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Pemerintah bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyusun sejumlah protokol kesehatan di sejumlah sektor saat new normal. Salah satu yang diatur adalah kegiatan perekonomian di restoran.
ADVERTISEMENT
Ketua Gugus Tugas Letjen Doni Monardo mengatakan restoran dilarang menjajakan makanan secara prasmanan di masa new normal.
"Terkait protokol restoran sudah saya sampaikan masalah breakfast sudah tidak bisa lagi buffet (prasmanan), risiko tinggi," kata Doni dalam rapat dengar pendapat (RDP) virtual dengan komisi X DPR, Rabu (17/6).
Ilustrasi buffet Foto: Shutter Stock
Doni menjelaskan, bedasarkan hasil riset sejumlah lembaga, layanan restoran dengan model prasmanan memiliki risiko penularan yang besar. Sehingga, hasil temuan itu menjadi pertimbangan yang dilakukan pemerintah.
"Beberapa hasil penelitian dan riset yang dikembangkan lembaga menujukkan bahwa prasmanan dapat membuat risiko penularan makin besar. Jadi semua risiko yang timbul harus jadi pertimbangan kita," kata dia.
Selain itu, untuk membuka kegiatan pariwisata, Doni mengatakan tak memaksakan daerah untuk membuka pariwisata jika belum siap. Sebab, risiko yang dihadapi cukup besar.
ADVERTISEMENT
"Kemudian untuk kegiatan pariwisata kami akan mendorong seluruh daerah apabila nanti diberi kelonggaran kalau belum siap sebaiknya jangan karena risiko yang kita terima besar tidak kecil," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila pariwisata dibuka, akan dimulai dengan wisata dengan tingkat risiko penularan virus corona yang rendah.
"Kemudian jenis pariwisata yang dimulai dengan risiko paling kecil sehingga masyarakat bisa dapat tambahan penghasilan walaupun tidak besar. Tapi sekarang yang jadi titik tolak kita kesehatan," tandas dia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.