Retakan di Flyover Tendean Mengundang Penasaran, Ternyata Disengaja

10 Februari 2018 18:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Foto jalan layang atau flyover Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan yang diduga mengalami keretakan beredar di media sosial. Foto retakan itu sempat membuat heboh netizen karena khawatir jalan tersebut akan membahayakan.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) mengecek langsung flyover yang diduga mengalami keretakan tersebut. Saat berada di lokasi memang terlihat dua retakan memanjang sekitar 30 meter. Namun, aktivitas berkendara terlihat seperti biasanya.
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Kepala Bidang Simpang dan Jalan Tak Sebidang Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo mengatakan sudah mendengar kabar tersebut. Menurutnya tidak ada yang aneh dengan retakan di jalan layang tersebut.
"Aman, tidak ada masalah. Desainnya memang demikian, terpisah antara struktur yang satu dengan yang di sebelahnya," jelas Heru saat dikonfirmasi kumparan, Sabtu (10/2).
Heru menjelaskan jembatan tersebut memiliki dua struktur yang berbeda dan tidak menyatu. "Bagian bawah diisi spesi beton sehingga seolah terjadi retak, namun hal itu bukanlah kerusakan struktur," katanya.
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Pihak Bina Marga akan segera merapikan bagian bawah jembatan agar tidak membuat khawatir warga. "Akan segera kami rapikan kondisi tersebut," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dapid (50) seorang agen bus dan travel yang sudah lama mangkal di sepanjang jalan di bawah flyover mengatakan informasi yang mengatakan jalan layang itu retak tidak benar. Menurutnya, retakan yang berada di flyover memang disengaja. Ia melihat sendiri kejadian saat bagian bawah flyover itu diretakkan.
"Tidak. Itu salah, itu berita hoax karena saya sendiri yang melihat pembolongan tengah (flyover) itu. Pakai alat bor, yang ngebor dua orang. saya sendiri lihat. Jadi memang disengaja finishing-nya memang begitu," kata Dapid saat ditemui kumparan di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
"Kalau ini retak pasti (saat hujan) sudah meneteslah, nembus. Lah ini tidak pernah netes air. Mau (hujan) lebat juga tidak menetes," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dapid mengatakan, proses finishing sudah dilakukan sejak enam bulan lalu. Hingga saat ini, kata Dapid, retakan tersebut tidak pernah membahanyakan pengguna jalan. Dapid menyayangkan adanya berita hoax yang menimbulkan keresahan warga.
"Sudah 6 bulan lalu (finishing) kalau tidak salah. Ini sengaja, saya lihat kok. Kan kasihan warga, berita jadi menimbulkan keresahan," ujar Dapid.
Bapak Dapid (50) agen tiket bis (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bapak Dapid (50) agen tiket bis (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Saat ditanya tujuan meretakkan bagian tengah jalan, Dapid mengaku kurang mengetahui alasannya. Tetapi, ia menduga keretakan tersebut dilakukan agar memberikan ruang bagi ruas jalan yang merupakan jalur yang sering dilewati oleh kendaraan-kendaraan besar seperti truk dan bus.
"Mungkin karena flyover bergerak terus. Truk kan naik terus melewati jalan. Jadinya mungkin berat. Mungkin (diretakkan) agar memberikan ruang," kata Dapid.
ADVERTISEMENT
Dapid berharap agar kesaksiannya sebagai seorang warga dapat menyakinkan pengguna jalan bahwa retakan tersebut tidak membahayakan. Ia berharap agar warga tidak diresahkan dengan berita tersebut.
"Harapan saya setelah ada kesaksiannya ini, pengguna jalan tidak menjadi resah dan tetap melakukan aktivitas berkendara seperti biasa," tutup Dapid.
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Flyover Kapten Tendean diduga mengalami keretakan. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)