Reuni Akbar Alumni 212 Akan Undang Prabowo-Sandi

16 November 2018 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Novel Bamukmin bahas reuni akbar alumni 212 di Hotel Whiz Cikini. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Bamukmin bahas reuni akbar alumni 212 di Hotel Whiz Cikini. (Foto: Efira Tamara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan berlangsung pada 2 Desember 2018. Rencananya, selain mengibarkan satu juta bendera berlafal tauhid berwarna-warni, PA 212 juga akan mengundang paslon nomor urut 02 di Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Sandi).
ADVERTISEMENT
"Insyaallah kalau memang memungkinkan kami akan mengundang (Prabowo-Sandi). Itu akan kami pertimbangkan," jelas juru bicara PA 212 Novel Bamukmin dalam diskusi Reuni Akbar 212 di Hotel Whiz, Cikini, Jakarta, Jumat (16/11).
PA 212 memang secara terang-terangan mendukung Prabowo-Sandi untuk memenangi Pilpres 2019. Meski begitu, Novel memastikan acara ini bukan digelar untuk kepentingan politik, melainkan sebagai ajang silaturahmi. Bahkan ada kemungkinan pula pihaknya batal mengundang Prabowo-Sandi.
Novel Bamukmin (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Bamukmin (Foto: Aria Pradana/kumparan)
"Kalau memang ada indikasi tekanan-tekanan yang kuat untuk kami konsentrasi terhadap urusan silaturahmi, dakwah, dan kegiatan agama yang murni, ya, kami mungkin tidak mengundang atau tidak mempersilakan Prabowo untuk datang ataupun Sandiaga," lanjutnya.
"Kalau gerakan pasti (dukung Prabowo) dari awal pertama 'kan lahirnya gerakan ini aksi ini adalah melawan kelompok-kelompok penista agama," ujarnya.
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Novel menyampaikan, reuni ini akan rutin dilakukan setiap tahun, tanpa melihat siapa pemimpin yang berkuasa pada tahun berikutnya. Menurutnya, reuni ini dilakukan bukan sebagai kebencian yang diteruskan, melainkan sebagai salah satu bentuk yang dilakukan untuk mengontrol pemerintah.
ADVERTISEMENT
Maka, Novel berharap acara ini tidak dihalang-halangi pihak kepolisian. "Kalau umpama tahun depan Prabowo (presidennya), kita bikin, kalau Jokowi, kita bikin. Kita jadi oposisi ataupun penguasa, kita akan jadi pengontrol agar agama jangan dikesampingkan," pungkas Novel.