RI Baru Selesai Teliti 21 Genom Virus Corona, Butuh 100 untuk Pembuatan Vaksin
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan yang meneliti ini berasal dari Kemenristek, beberapa lembaga, dan dari berbagai universitas. Lembaga Molekuler Eijkman sebagai pemegang komando riset.
"Kita masih memiliki informasi yang sangat-sangat terbatas yang kita submit di database GISAID terkait informasi virus di Indonesia. Hingga hari ini, Indonesia punya 33 genome sequence yang disubmit di GISAID," ungkap ahli biomolekuler Unair dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih dalam webinar internasional bertajuk 'Ending Pandemics Covid-19: Effort and Challenge, yang dikutip kumparan, Jumat (28/8).
GISAID Initiative adalah prakarsa internasional untuk berbagi data virus influenza dengan cepat demi kesehatan global.
"Kita hanya punya 21 karakter genome sequencing yang sudah selesai (diteliti)," ujar Tri Puspaningsih.
Unair sendiri telah mensubmit 6 jenis genom virus corona ke GISAID. Menurut dia, genome sequencing ini penting untuk penelitian menyeluruh yang berujung pembuatan vaksin.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita bisa tahu tipe, mutasi, dan dasar virusnya karena banyak mutasi virus yang terjadi. Banyak isu yang muncul soal itu. Dengan meneliti genom ini, kita bisa tahu mutasi virus dan perubahan asam amino pada virus," urai Tri Puspaningsih.
Pada dasarnya, virus penyebab COVID-19 terdiri dari tiga tipe, yakni tipe S, tipe G, dan tipe V. Di luar ketiganya, strain virus corona digolongkan sebagai tipe O, singkatan dari โothersโ atau lain-lain.
Tri Puspaningsih tak menjelaskan lebih lanjut 21 genom yang sudah diteliti termasuk tipe yang mana.
Durasi pengerjaan untuk mencapai target 100 genom akan memakan waktu yang cukup lama. Dari sampel yang dikumpulkan, sangat mungkin terdapat virus yang masih perlu menjalani proses pengkulturan supaya dapat tumbuh dan diteliti.