Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah masih belum bisa memastikan apakah akan membeli vaksin corona dari Sinovac, Sinopharm , atau CanSino asal China. Demikian sinyalemen Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto.
ADVERTISEMENT
Menurut Yuri, tim dari Kemenkes, BPOM, dan MUI, masih berada di China untuk melakukan tugasnya. Mereka melakukan inspeksi, share data, dan pendalaman terhadap uji klinis III ketiga vaksin di sana.
"Semua tim sekarang sedang ada di China, melihat tiga-tiganya, dalam konteks melihat tiga-tiganya di samping data share uji klinis yang sudah selesai, kehalalan, kemudian kan juga bicara harga dan ketersediaannya," kata Yuri kepada kumparan, Jumat (23/10).
Soal harga dan efikasi (kemampuan vaksin melindungi individu dari penyakit) tentu menjadi krusial. Jika efikasi baik, tapi harga terlalu mahal, pemerintah akan pikir dua kali.
"Ini belum selesai yang bekerja di sana, gimana mau mutusin (beli atau enggak-Red)?" tegas Yuri.
Lalu bagaimana dengan pernyataan pemerintah bahwa akhir tahun 2020 akan ada vaksin yang bisa dipakai?
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, sebelumnya Yuri pernah menyebut bahwa Sinovac siap menyediakan 7 juta dosis, Sinopharm 15 juta dosis, dan CanSino 100 ribu dosis. Oleh karena Sinopharm dan Sinovac harus disuntikkan dua kali, maka pada akhir 2020 diproyeksikan akan ada penyuntikan ke 9,1 juta orang.
Namun, Yuri menjelaskan bahwa hal tersebut juga belum pasti. Vaksin sebanyak 15,1 juta dosis itu bukan yang pasti dibeli, tapi komitmen dan kesanggupan ketiga pabrikan vaksin dalam menyediakan vaksin untuk Indonesia.
Sebagai catatan, vaksin Sinovac dan Sinopharm masih menyelenggarakan uji klinis III di sejumlah negara. Termasuk Brasil dan Indonesia.
Jadi, kalaupun Indonesia akan membeli, sudah pasti menunggu uji klinis III selesai. Sementara di Indonesia, uji klinis baru selesai 2021, di Brasil bulan November.