RI Dapat Dana Hibah 309 Juta Dolar AS untuk Program AIDS, TBC, dan Malaria

19 Januari 2024 4:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
The Global Fund to fight AIDS, Tuberculosis (TBC), & Malaria (GFATM) telah berkomitmen mendukung program eliminasi penyakit HIV, TBC, dan malaria serta Resilient Sustainable System for Health (RSSH) di dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima dukungan GFATM untuk mencapai target pada 2030.
ADVERTISEMENT
GFATM telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melaksanakan kegiatan peluncuran/kick off implementasi dana hibah The Global Fund untuk program AIDS, TBC, dan malaria serta penguatan sistem kesehatan.
Total dana hibah tersebut adalah 309 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,6 triliun untuk periode anggaran 2024-2026.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya mengatakan, keberadaan The Global Fund hingga saat ini merupakan bentuk komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat dunia bersama pemerintah mewujudkan eliminasi HIV, TBC, dan Malaria di seluruh negara.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Thomas dan juga teman-teman yang sudah membantu program Global Fund seluruh komponen baik itu pemerintah, pemerintah daerah maupun lembaga sosial yang telah membantu kita," kata Budi dalam keterangannya, Jumat (19/1).
ADVERTISEMENT
Budi melanjutkan, terkait dengan HIV, dari perkiraan setengah juta orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2023, 68% telah mengetahui status mereka, 62% dari mereka yang mengetahui statusnya menerima obat dan 38% mengalami supresi virus.
Terkait kasus TBC, berdasarkan report 2023 mencapai sekitar 1.060.000, HIV sekitar 540.000, malaria sekitar 380.000. Pada tataran nasional di tahun 2023, 76% kabupaten/kota di Indonesia telah bebas dari malaria dan 89% penduduk Indonesia tinggal di daerah bebas malaria
“Malaria dari dulu itu bagus dan yang bagus saya tidak otak atik yang nggak bagus saya kejar, sekarang yang saya kejar HIV karena HIV yang tidak bagus, malaria bagus, sebanyak 318 kabupaten/kota tereliminasi malaria,” Lanjut Menkes Budi.
ADVERTISEMENT
Menkes juga mengungkapkan bahwa dukungan The Global Fund tidak hanya terbatas pada penyedia obat dan pelayanan kesehatan. Global Fund juga membantu Indonesia dalam memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan keterlibatan masyarakat, dan meningkatkan kapasitas penelitian dan pengembangan.
“Saya minta dana hibah ini menjadi dana pelengkap dan bukan sebagai dana pengganti sehingga dana dari dalam negeri tetap diupayakan,” ungkap Menkes.
Ilustrasi pita merah sebagai simbol untuk memerangi HIV dan AIDS. Foto: 4 PM production/Shutterstock
Menkes menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih kepada GFATM yang telah memberikan dana hibah sebagai salah satu dukungan program eliminasi penyakit HIV, TBC dan malaria.
dr. Maxi Rein Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit turut hadir dan memberikan sambutan bahwa dukungan The Global Fund dalam program eliminasi TBC, HIV, dan malaria sangat membantu.
ADVERTISEMENT
“Kami ucapkan terima kasih kepada Global Fund setelah menjalani proses negosiasi hingga ditandatangani perjanjian kerjasama The Global Fund telah menyepakati dukungan dana hibah kepada Indonesia untuk program AIDS, Tuberkulosis dan malaria serta RSSH untuk periode anggaran 2024-2026 dengan total nilai USD 309 juta atau setara 4,6 triliun rupiah,” ujar Maxi.
dr. Maxi menjelaskan, dana hibah senilai USD 309 juta secara terperinci sebagai berikut:
"Secara komposisi pengelolaannya USD 211,1 juta dikelola oleh pihak Kementerian Kesehatan dan USD 98,6 juta dikelola oleh pihak komunitas," tutupnya.
ADVERTISEMENT