RI Dorong Penambahan Stok 7 Miliar Dosis Vaksin Corona di Dunia pada 2021

24 September 2021 12:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi hadiri agenda Sidang Umum PBB ke-76 di New York, AS, Rabu (22/9). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi hadiri agenda Sidang Umum PBB ke-76 di New York, AS, Rabu (22/9). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyampaikan sejumlah langkah yang sempat disebutkan oleh Presiden Jokowi untuk dapat mengatasi isu akses vaksin COVID-19 yang belum merata.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Jokowi menghadiri Global Summit COVID-19 yang merupakan inisiasi dari Presiden AS Joe Biden pada Rabu (23/9) secara virtual. Jokowi juga merupakan salah satu pembicara utama yang diundang secara khusus oleh Biden.
Melalui pertemuan tersebut, sejumlah pemimpin negara termasuk Jokowi bertemu dan mengupayakan di akhir tahun ini setidaknya terdapat tambahan 7 miliar dosis vaksin corona. Begitu juga7 miliar dosis lain di tahun selanjutnya.
"Di dalam pertemuan KTT mengenai COVID-19 yang diinisiasi Presiden Biden di mana Presiden hadir sebagai salah satu pembicara utama, ditujukan untuk menggalang dukungan dan melakukan rencana aksi yang nyata, guna mewujudkan ketersediaan tambahan 7 miliar dosis vaksin pada akhir 2021 dan 7 miliar dosis berikutnya pada pertengahan 2022," kata Retno dalam jumpa pers virtual terkait kedatangan vaksin, Jumat (24/9).
ADVERTISEMENT
Infografik Pembatasan Pintu Masuk Internasional. Foto: kumparan
Sebelumnya, Retno juga menyampaikan bahwa Jokowi sangat memperhatikan terkait isu ketimpangan vaksin yang menyebabkan masih banyaknya negara dengan cakupan vaksin rendah. Untuk itu, sejumlah skema pemberian vaksin harus terus dilakukan.
"Presiden RI di dalam Global Summit to end COVID-19 pandemic mengatakan ketimpangan vaksin antara negara harus diatasi. Melalui COVAX Facility, kerja sama dose-sharing dan akses yang merata terhadap vaksin harus ditingkatkan," ungkap Retno.
Selain itu, Retno juga mengatakan bahwa Jokowi meminta agar ke depannya tidak ada lagi sikap politisasi terhadap sejumlah merek dan jenis vaksin di sejumlah negara.
"Presiden juga mengatakan politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Solidaritas dan kerja sama menurut presiden merupakan kunci untuk dunia keluar dari pandemi," pungkas Retno.
ADVERTISEMENT