Ribuan Pegawai hingga Polisi AS Terancam PHK Akibat Mandat Wajib Vaksinasi

20 Oktober 2021 7:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemutusan hubungan kerja (PHK). Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah memberikan mandat khusus tekait penanganan COVID-19. Biden mewajibkan pegawai di beberapa institusi pelayanan publik harus melaksanakan vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Jika mereka tidak bersedia, ada sanksi tegas yakni berupa pemecatan atau PHK. Kini beberapa negara bagian termasuk perusahaan swasta mulai menerapkan mandat itu.
Dikutip dari Reuters, Rabu (20/10), dampak dari kebijakan ini mulai terasa. Banyak pegawai di AS yang tidak mau divaksin atau belum vaksin mulai di-PHK.
Terbaru, club Washington State University memecat pelatih kepala sepak bola dan empat asistennya pada hari Senin (18/10). Mereka dipecat karena tidak divaksin.
Selain itu, ribuan petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran di sejumlah kota seperti Chicago dan Baltimore terancam kehilangan pekerjaan dalam beberapa hari mendatang.
Namun, khusus terhadap pegawai itu, ada dua pilihan yang ditawarkan pemerintah. Ikut vaksinasi atau wajib menjalani tes COVID-19 setiap pekan.
ADVERTISEMENT
Meski kontroversial, mandat tersebut membuat pekerja yang sempat ragu divaksin memutuskan untuk vaksin. Tercatat sekitar 77 persen penduduk AS telah menerima satu dosis vaksin COVID-19.
Ilustrasi polisi Amerika Serikat Foto: AFP/ Timothy A. Clary
Wali Kota Chicago, Lori Lightfoot, terus menyuarakan agar seluruh masyarakat mau divaksin. Ia menyebut dengan vaksin, maka risiko terpapar dan kematian akibat COVID-19 dapat ditekan.
"Pada dasarnya, semua ini tentang menyelamatkan nyawa. Ini tentang memaksimalkan kesempatan untuk menciptakan tempat kerja yang aman," kata Lightfoot.
Namun, adanya mandat ini tidak membuat seluruh pekerja AS berubah pikiran untuk divaksin. Misalnya di Chicago, sekitar sepertiga dari 12.770 polisi tidak mematuhi mandat ini hingga waktu yang telah ditentukan. Akibatnya, beberapa petugas disanksi tidak diberi gaji.
Selain kepolisian, pegawai di sektor kesehatan juga ada yang tidak mematuhi mandat ini. Bahkan beberapa perawat dan petugas kesehatan lebih memilih untuk keluar daripada harus divaksin.
Petugas kesehatan memberikan vaksin kepada pentonton di klinik vaksinasi pop-up, teater Pantages di Los Angeles, California, AS. Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
Sebelumnya, Joe Biden terus melakukan berbagai cara mempercepat vaksinasi. Sebab sebagian besar penduduk AS menolak divaksin.
ADVERTISEMENT
Biden kemudian mengumumkan kebijakan yang mengharuskan sebagian besar petugas kesehatan dan pegawai federal untuk divaksinasi COVID-19, serta mendorong pengusaha besar agar pekerja mereka disuntik atau diuji setiap minggu.
Tetapi aturan federal untuk memberlakukan mandat masih diformalkan, baru beberapa negara bagian dan pengusaha besar yang menerapkan kebijakan ini.