Ribut-Ribut Pj Bupati Tapteng vs Ketua DPRD Berujung Ajakan Perang

28 Desember 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta (kedua dari kanan) dan Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu (keempat dari kanan) berseteru hingga berujung ajakan perang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta (kedua dari kanan) dan Ketua DPRD Tapanuli Tengah Khairul Kiyedi Pasaribu (keempat dari kanan) berseteru hingga berujung ajakan perang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terjadi perseteruan panas antara Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta dan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu. Perseteruan ini mulanya diketahui berdasarkan video yang beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu, Ketua DPRD Khairul Pasaribu tampak memasuki sebuah ruangan yang di dalamnya sedang ada kegiatan internal Pj Bupati dengan sejumlah pegawai Dinkes Tapanuli Tengah pada Jumat (22/12) lalu. Namun tiba-tiba, Khairul tampak mengambil alih kegiatan tersebut.
“Ya saya sopan, saya Ketua DPRD, saya berhak sidak ke mana pun. Saya selalu sopan sama Bapak, silakan Bapak cek aturannya,” kata Khairul kepada Sugeng.
Sementara, Sugeng dalam video yang sama meminta Khairul untuk keluar dari ruangan. Khairul kemudian membantah dan menyebut bahwa Sugeng suka mengancam-ancam.
“Pak Pj suka mengancam-ancam dan Sekwan (Sekretaris Dewan) saya pun Bapak ancam, Bapak ancam Sekwan saya kan?” kata Khairul.
“Ini mau ngajak perang?” jawab Sugeng.
“Terserah Bapak,” sahut Khairul singkat.
ADVERTISEMENT

Duduk Perkara

Ketua DPRD Tapteng Khairul mengatakan insiden itu terjadi karena dirinya sebagai wakil rakyat mendapati laporan bahwa ada pengancaman yang dilakukan oleh Sugeng. Ia pun merasa kesal dan emosi sehingga memaksa masuk ke rangkaian kegiatan Pemkab Tapteng.
“Di video itu kan sudah jelas apa yang saya sampaikan itu bahwa saya dapat info dari sekwan saya, katanya SPT saya ditanya-tanya, kan gitu. Ya, yang kedua saya lihat kekondusifan di kabupaten saya enggak kondusif lagi. Makanya saya datang ke situ, makanya terlibat cekcok mulut di situ,” kata Khairul saat dikonfirmasi kumparan pada Kamis (28/12).
“Sebetulnya tugas Bapak (Sugeng) di sini sebagai apa. Sebagai penyidik atau kepala daerah. Kalau kepala daerah berlakulah seperti orang tua, jangan seolah-olah sebagai penyidik,” sambung politikus NasDem ini.
ADVERTISEMENT
Soal Khairul yang mempertanyakan pertemuan internal antara Kepala Puskesmas dengan Pj Bupati yang membahas soal dugaan pemotongan Biaya Operasional Kesehatan (BOK), menurut Khairul hal itu kebetulan saja dibahas.
“Ketepatan ada masalah itu (dugaan pemotongan BOK di Dinas Kesehatan Tapteng) dibahas, tapi kan saya katakan bahwa masalah itu tidak ada keterlibatan kepada saya,” kata dia.
Menurut Khairul, juga ada kejanggalan soal pertemuan Sugeng dengan kepala daerah beberapa waktu lalu. Sebab, pertemuan itu direkam dan tidak dibuka ke publik.
“Jangan seolah-olah kepala puskesmas dikumpulkan oleh Pj Bupati, di rumah beliau, di suatu ruangan,” katanya.
Menurut Khairul, jika memang tak ada pengancaman yang dilakukan, maka Pj Bupati harusnya berani mempublikasikan video pertemuan itu.
ADVERTISEMENT

Kata Pj Bupati

Pj Bupati Tapteng Sugeng juga memberikan penjelasan soal ini. Menurutnya, sebagai Pj Bupati yang baru dilantik, ia ingin melaksanakan tugas untuk bersih-bersih.
Jadi, ia mengevaluasi kinerja seluruh ASN dan juga potensi-potensi penyalahgunaan anggaran di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Selain itu, Sugeng sedang berfokus untuk menjaga netralitas ASN menjelang pemilu 2024. Sebab, dari informasi yang diterimanya, ASN di Tapteng cenderung berpihak pada salah satu partai.
“Berdasarkan dari masyarakat itu ASN di Tapteng tidak netral karena sudah memihak salah satu partai tertentu yang notabene partainya mantan bupati. Nah, kemudian banyak praktik penyimpangan anggaran, di Pemkab ,” kata Sugeng saat dikonfirmasi.
“Nah saya dateng, prioritas pertama adalah membuat aturan dan netralitas ASN,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Sugeng bilang, pihaknya juga menemukan adanya dugaan penyalahgunaan Biaya Operasional Kesehatan (BOK) oleh Dinkes Tapteng. Untuk itu, dia menonaktifkan Kepala Dinkes Tapteng inisial N.
“Ternyata para perawat ini semua, nakes semua melapor ke saya satu-satu dalam bentuk laporan anonim bahwa datanya sama, bahwa jatah mereka hanya diberi 50 persen,” katanya.
“Jadi dipotong 50 persen dinkes untuk dana taktis. Kemudian saya melakukan pemeriksaan oleh pemeriksaan inspektorat. Dari hasil pemeriksaan diperoleh bukti yang kuat bahwa betul kepala dinkes itu atas nama N yang sudah dinonaktifkan betul memerintahkan pemotongan anggaran BOK,” jelasnya.
Kaitannya dengan video cekcok pada Jumat (22/12) lalu, menurut Sugeng adalah upaya dari Ketua DPRD Tapteng untuk membela Kadinkes Tapteng Nursyam. Sebab, keduanya ada teman baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Sugeng, Ketua DPRD dan sejumlah rekannya ingin menggulingkan Sugeng dari jabatannya selaku Pj Bupati. Sebab, katanya, dengan posisi yang ada, Sugeng bisa mengancam kepentingan sejumlah orang.
“Mereka sudah sepakat minta segera saya diganti, dua bulan harus diganti. Kenapa? Kalau saya enggak diganti kepentingan mereka terganggu. Korupsi itu, kemudian mereka terganggu,” jelasnya.