news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ridwan Kamil: 14 Hari PSBB Jabar Bisa Tekan Lajur Persebaran Virus Corona

5 Mei 2020 23:56 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ridwan Kamil saat memberikan arahan secara virtual kepada 27 bupati/wali kota jelang PSBB Jawa Barat. Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Ridwan Kamil saat memberikan arahan secara virtual kepada 27 bupati/wali kota jelang PSBB Jawa Barat. Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Pemprov Jawa Barat akan menggelar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi mulai Rabu (6/5). Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, keberhasilan PSBB di kawasan Bodebek dan Bandung Raya dapat dijadikan acuan dalam menekan penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kepada bupati dan wali kota yang besok wilayahnya akan menggelar PSBB, yang sudah dilakukan di Bodebek dan Bandung Raya agar menjadi panduan," kata Ridwan Kamil saat memberikan arahan secara virtual kepada 27 bupati/wali kota, di Gedung Pakuan Bandung, Selasa (5/5).
Selama pengarahan, sejumlah kepala daerah di Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya sempat memberikan pengalaman selama penerapan PSBB kepada 17 kepala daerah lainnya di Jawa Barat.
Ridwan Kamil juga mempersilakan kepada bupati/wali kota untuk mengatur sendiri sektor mana saja yang dapat beroperasi selama PSBB.
"Silakan diatur saja kegiatan ekonomi mana saja yang boleh buka. Misalnya, Kota Bekasi dengan Kabupaten Pangandaran itu akan berbeda urgensinya," ucap Ridwan Kamil.
Tampilan layar saat Ridwan Kamil memberikan arahan secara virtual kepada 27 bupati/wali kota jelang PSBB Jawa Barat. Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat
Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan, aturan utama dalam PSBB yakni membatasi pergerakan manusia sesuai standar WHO yakni berkisar di angka 30 persen. "Jadi PSBB ini dianggap berhasil secara standar WHO kalau pergerakan manusia hanya 30 persen,” ucap dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pria yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, PSBB dinilai berhasil jika ada perlambatan dalam laju persebaran COVID-19. Sebab, dalam teori PSBB salah satu yang harus diukur adalah indikator laju persebaran yang dihitung dengan angka reproduksi dasar (Ro).
Penurunan Ro terjadi dalam PSBB Bodebek dan Bandung Raya. Jumlah Ro yang asalnya ada di angka 1,27 kini turun menjadi 1,07.
"Jadi kalau diibaratkan mobil mah sebelum PSBB kecepatannya 100 km/jam setelah PSBB menurun jadi 60 km/jam. Angka satu itu dianggap angka yang wajar satu pasien menulari satu orang," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Kang Emil mengatakan jumlah pemudik dari Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya terus menurun setelah penerapan PSBB. Sebelumnya, laporan kasus penularan dari luar (imported case) di Ciamis, Kuningan, Sumedang, berasal dari pemudik dari zona merah.
"Tanggal 22 April mulai ada peningkatan jumlah pasien tapi setelah dua minggu PSBB berjalan terjadi penurunan dan puncaknya di 29 April ada penurunan 100 orang. Sekarang rumah sakit kita makin kosong ini berita baik juga buat dokter dan tenaga kesehatan bahwa kinerja mereka luar biasa," tutur dia.
Lebih lanjut, Kang Emil menyampaikan tingkat kesembuhan pasien yang positif juga naik dua kali lipat dari jumlah pasien meninggal. Penurunan itu terjadi dalam enam hari terakhir.
ADVERTISEMENT
"Berita baik inilah yang ingin kami hadirkan merata di semua kabupaten/ kota bahwa tren menggembirakan dari Bodebek dan Bandung Raya harus dirasakan oleh semuanya," tutup dia.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.