Ridwan Kamil Beli Ventilator Buatan PT DI dan Pindad

25 April 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau prototipe ventilator buatan PT DI dan PT Pindad di Kota Bandung, Jumat (24/4). Foto: Yogi P/Humas Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau prototipe ventilator buatan PT DI dan PT Pindad di Kota Bandung, Jumat (24/4). Foto: Yogi P/Humas Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memastikan kebutuhan ventilator di 105 rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di wilayahnya akan segera terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan usai Pemerintah Provinsi Jabar membeli ventilator produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad.
"Insyaallah kebutuhan ventilator untuk Jawa Barat aman terkendali," kata Ridwan Kamil usai meninjau prototipe ventilator di hanggar PT DI, Kota Bandung, seperti dilansir dari rilis Sabtu (25/4).
Ventilator karya perusahaan dalam negeri itu telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Institut Teknologi Bandung (ITB) juga berperan dalam proses pembuatan ventilator portabel tersebut. ITB dan PT DI mengerjakan alat yang diberi nama Vent-I (Ventilator Indonesia) tersebut.
Vent-I rencananya akan diproduksi sebanyak 500 unit per minggu. Alat ini diperuntukan untuk pasien yang masih bisa bernapas secara normal.
ADVERTISEMENT
"Kalau lancar segala rupanya, ini (Vent-I) bisa diproduksi minimum 500 unit per minggu," ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Ridwan menuturkan, ke-105 rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar itu akan mendapatkan minimal satu ventilator tambahan.
Sementara ventilator produksi PT Pindad yang mampu diproduksi sebanyak 40 unit per hari akan digunakan bagi pasien yang kesulitan bernapas.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau prototipe ventilator buatan PT DI dan PT Pindad di Kota Bandung, Jumat (24/4). Foto: Yogi P/Humas Jawa Barat
Khusus untuk rumah sakit yang menangani pasien yang susah bernapas secara spontan atau gagal napas, Ridwan berujar rumah sakit tersebut mendapatkan empat sampai lima unit ventilator.
Direktur Operasional PT DI M. Ridlo Akbar menjelaskan, Saat ini pihaknya tengah fokus menyiapkan fasilitas lini produksinya kemudian melakukan reverse engineering untuk komponen yang tidak tersedia di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari schedule awal itu targetnya di minggu pertama Mei, karena sekarang kita masuk uji klinis setalah itu kita mulai produksinya," terang Ridlo.
Sementara, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, pihaknya sanggup memproduksi ventilator sebanyak 40 unit per hari. Prototipe ventilator untuk pasien yang sudah sulit bernapas ini telah sukses diuji coba di RSU Pindad dan kini tinggal menunggu sertifikat dari BPFK.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.