Ridwan Kamil: Hanya 50% Warga Jabar Pakai Masker, Makanya Kami Berlakukan Denda

28 Juli 2020 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers di Gedung Pakuan, Bandung.  Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers di Gedung Pakuan, Bandung. Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, telah menerapkan kebijakan wajib masker bagi seluruh warga di wilayahnya sejak Senin (27/7). Jika ada warga yang melanggar, maka akan diberikan sanksi berupa denda mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, kebijakan itu diterapkan karena jumlah warga yang disiplin menggunakan masker masih cukup rendah.
"Tapi hasil survei di Jabar (warga) yang pakai masker cuman 50 persen, maka kita mulai denda supaya pendidikan dimulai, ekonomi dimulai," kata Emil dalam diskusi daring bersama SindoNews, Selasa (28/7).
Emil mengatakan, kebijakan wajib masker itu diterapkan berdasarkan masukan yang ia terima dari tim penasihatnya. Menurutnya, dengan menggunakan masker sama seperti menerapkan lockdown dan mampu meminimalisir penularan virus corona.
"Kita punya banyak penasihat dan kesimpulannya kajian dari konsultan ekonomi dunia bahwa lockdown berhasil menurunkan penyebaran virus, memakai masker juga," ucap Emil.
"Tapi bedanya lockdown menghancurkan ekonomi, kalau masker tidak, maka Jepang memilih gak ada lockdown tapi maskernya disiplin. Maka saya berpendapat ayo pake masker," tegas dia.
ADVERTISEMENT
Mantan Wali Kota Bandung itu menambahkan, jika warga terus disiplin menggunakan masker, maka sektor ekonomi dapat kembali berjalan. Sehingga Jabar bisa terhindar dari kemungkinan resesi ekonomi.
"Jadi kebijakan ekonomi akan kami buka asal pakai masker dan agresif testing dilakukan dan di AKB (adaptasi kebiasaan baru). Kalau berhasil, ekonomi Jabar bisa positif 2,3 persen pertumbuhan di Desember. Kalau gagal bisa resesi minus 2 persen," tutup dia.