Ridwan Kamil Jawab Isu Kasus Corona di Secapa TNI AD Tembus 2.000 Orang

10 Juli 2020 14:46 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku masih belum bisa memastikan info yang beredar di masyarakat mengenai penambahan jumlah kasus positif virus corona di klaster Secapa TNI AD.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, beredar informasi yang menyebut penambahan kasus positif di Secapa TNI AD sehingga total mencapai 2 ribu orang.
"Ya berita itu belum terkonfirmasi, jadi saya belum bisa mengiyakan atau meniadakan," kata Emil -- sapaan Ridwan Kamil -- saat dikonfirmasi dalam konferensi pers virtual, Jumat (10/7).
Emil menyebut, awalnya jumlah kasus yang dilaporkan hanya 200 pasien. Namun rupanya ada penambahan kasus berkali-kali lipat, sehingga info yang beredar harus dipastikan lagi kebenarannya.
"Contoh, di awal-awal kan dilaporkannya kan 200 ya. Maka kita laporkan ke masyarakat sesuai masukan. Kemudian di hari berikutnya karena ada laporan dari pusat diumumkannya kan 962," ujarnya.
"Tapi kalau total dilaporkan dalam tiga hari, dari pertama, kedua, ketiga total 1.200-an sekian karena kalau dilihat datanya 962, yang dari Secapanya itu 910, berarti 50-nya yang pola normal. Jadi sebenarnya di luar itu angka Jabar di rata-rata 40, 50," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Emil pun menegaskan tak ada data yang ditutup-tutupi. Seluruh data bersifat transparan agar masyarakat bisa mengetahuinya dengan jelas.
"Pak Doni Monardo sudah menyampaikan semua data tak boleh ditutup-tutupi, apa adanya, dan itu menjadi prinsip transparansi dari Gugus Tugas. Kalau baik, kita bilang baik. Kalau buruk, kita bilang buruk. Kita hadapi bersama bagaimana menghadapi berita buruk," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Secapa TNI AD menjadi klaster baru penyebaran virus corona. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada 29 Juni lalu, ditemukan 1.262 kasus positif di lingkungan Secapa TNI AD.