Ridwan Kamil: Korban Banjir di Kota Bekasi Tidak Semua Mau Dievakuasi

3 Januari 2020 18:13 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil menuturkan, terdapat dinamika dalam menangani persoalan bencana di Jabar. Dinamika yang dimaksud seperti sulitnya akses menuju lokasi bencana hingga masyarakat yang enggan untuk dievakuasi.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut misalnya di Bekasi, Jawa Barat. Emil, sapaan Ridwan Kamil pada Kamis (2/1) mengunjungi warga terdampak banjir di Vila Taman Kartini, Bekasi Timur dan juga Posko STMIK Bani Saleh di Jalan Mayor Hasibuan, Bekasi Timur.
Di sana, Emil berdialog dengan warga. Dari hasil dialog itu, sejumlah warga memilih bertahan di rumahnya yang terendam banjir. Warga enggan dievakuasi ke tempat aman hingga banjir surut.
"Di Kota Bekasi, ternyata tidak semua ingin dievakuasi, setengah warga, yang saya bertemu sambil naik perahu karet, bertahan, ingin mungkin seburuk-buruknya di luar, ingin nyaman di rumahnya sendiri, hanya mereka minta disuplai makanan saja," kata Emil di Bandung, Jumat (3/1).
Data Pemerintah Kota Bekasi per Kamis (2/1) mencatat ada sebanyak 45.895 warga terdampak banjir. Mereka sebagian mengungsi untuk sementara ke posko yang tersebar di 10 kecamatan di Bekasi. Sebagian besar memilih bertahan di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Emil kemudian meninjau bencana banjir di Kabupaten Bogor. Salah satunya adalah mengunjungi Vila Nusa Indah. Vila Nusa Indah menjadi sorotan lantaran banjir di daerah itu mencapai atap rumah atau 3 meter lebih.
Kunjungan Emil kemarin di Kabupaten Bogor baru sebatas ke Vila Nusa Indah. Padahal, ada 14 kecamatan di Kabupaten Bogor dilanda banjir dan longsor.
14 kecamatan itu di antaranya Kecamatan Jasinga, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Sukajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Parung Panjang, Kecamatan Babakan Madang, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Cileungsi dan Kecamatan Gunung Putri.
Berdasarkan data Basarnas, ada 11 desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang terisolasi akibat longsor. Desa itu terisolasi karena material longsor menimbun akses jalanan utama.
ADVERTISEMENT
Emil tahu keberadaan desa terisolasi itu. Maka dari itu, kata Emil, bupati dan Basarnas mesti menembus wilayah yang terisolasi dengan cara khusus.
"Bupati dengan Basarnas sudah melakukan upaya, jadi memang Bogor ini luas, ada satu lokasi harus ditembus cara cara khusus, dan itu sulit," ucap dia.
Terkait dengan data korban bencana, Emil mengaku belum mengetahuinya secara pasti karena data masih terus diperbaharui. Tapi menurut dia, secara pasti terdapat puluhan ribu kepala keluarga (KK) yang terdampak.
"Detailnya (terdampak banjir) masih terus di-update, tapi yang pasti puluhan ribu KK terdampak. Saya monitor sistem penanganan pengungsian juga sudah berjalan dengan baik," ujar dia.