Ridwan Kamil Libatkan Ojol untuk Beri Bantuan ke Warga Terdampak Corona

3 April 2020 19:23 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memastikan anggaran senilai Rp 16,2 triliun untuk menangani corona telah siap. Rencana penggunaan dana tersebut juga telah dikoordinasikan dengan DPRD Jabar.
ADVERTISEMENT
Dari total Rp 16,2 triliun, Rp 13 triliun di antaranya akan dipakai untuk proyek padat karya bagi warga yang tidak memiliki pekerjaan imbas wabah corona. Sisanya sebanyak Rp 3,2 triliun, bakal dipakai untuk memberi bantuan tunai dan sembako bagi warga prasejahtera yang terdampak corona.
Secara rinci, kata Emil, bantuan tersebut akan diberikan kepada warga yang berada dalam kategori ekonomi bawah.
"Dari sisi penguatan ekonomi kami sudah memutuskan bersama dewan (DPRD) total anggaran penanganan COVID-19 ini di Jabar adalah kurang lebih sekitar Rp 16,2 triliun," kata Emil di Gedung Pakuan Bandung, Jumat (3/4).
Diketahui, bantuan dana tunai senilai Rp 500 ribu bakal diberikan pada warga yang berada dalam kategori rawan miskin baru. Menurut Emil, bantuan tunai tersebut akan diberikan secepatnya, setelah melalui proses pendataan dan terbitnya SK wali kota serta bupati. Jika SK sudah keluar, bantuan mulai diberikan setidaknya pada pekan depan.
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Pasar Anyar, Kota Tangerang, Banten, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Emil kemudian menjelaskan proses pendistribusian bantuan, khususnya sembako, kepada warga yang terdampak. Pemprov Jabar, kata dia, mulanya akan membeli sembako ke pedagang di pasar. Setelah dibeli, sembako bakal dikirim ke warga melalui PT Pos Indonesia (Persero) dan ojek online (ojol).
ADVERTISEMENT
"Kemudian pengiriman setelah pembelian di pedagang pasar yang didukung oleh Bulog maka akan dikirim oleh PT Pos yang dilengkapi oleh para ojol dari berbagai merek. Kenapa PT. Pos? karena sistem pendaftaran dan pengiriman kemudian pendataan kami anggap, kami pilih paling canggih, tapi tim yang memberikannya nanti itu adalah tim ojol," terangnya.
Emil tidak merinci jumlah insentif bagi ojol yang menyalurkan bantuan. Namun dipastikan ojol akan mendapat instentif dari anggaran Rp 3,2 triliun.
Dengan adanya sistem distribusi tersebut, Emil berharap pedagang pasar tidak merasa was-was. Sebab pemerintah bakal membeli sembakonya dan ojol akan diberikan pekerjaan.
Ilustrasi ojek online. Foto: REUTERS/Beawiharta
"Pedagang pasar insyaallah tetap, kita beli barang-barang sembakonya, para ojol kita pekerjakan untuk mengirimkan barangnya bersama PT. Pos dan diberikan kepada mereka," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun pemberian bantuan bakal dilakukan dalam 2 gelombang. Gelombang pertama sebanyak 80 persen dari anggaran yang tersedia. Sementara gelombang kedua 20 persen dari anggaran untuk membantu warga yang berada dalam kategori rawan miskin baru, tetapi tidak terdaftar di gelombang pertama.
"Jadi kita menyisihkan 20 persen dari yang sekarang ada untuk mengcover mereka yang merasa perlu dibantu tapi tidak terdata. Dan harapannya itu berhasil dalam empat bulan ke depan," pungkas Emil.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!