

ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut kedatangan 1,2 juta dosis vaksin corona Sinovac siap pakai yang kini disimpan di Bio Farma, Bandung. Ia pun berharap manajemen proses dan prosedur vaksinasi di lapangan jangan sampai blunder, khususnya masalah antrean warga.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, pria yang akrab disapa Emil ini khawatir Puskesmas tak akan memadai jika menjadi satu-satunya lokasi penyuntikan vaksin corona . Mengingat vaksinasi pada satu orang butuh waktu yang tak singkat.
"Jadi sudah dilakukan simulasi, satu saja belum beres tapi antrean orang yang minta dua kali udah ngantre lagi. Jadi mohon jangan sampai manajemen penyuntikan vaksin ini blunder karena keterbatasan tadi," kata dia dalam video conference di Gedung Sate Bandung, Selasa (8/12).
Emil pun mengusulkan pada pemerintah pusat agar vaksinasi dilakukan di gedung serba guna maupun gedung sarana olahraga.

Sementara itu, Emil tak menampik pengendalian kasus corona di Jabar belum begitu baik karena menjadi bagian dari risiko pembukaan kembali sektor ekonomi. Meski demikian menurutnya hal ini bisa diseimbangkan dengan rencana vaksinasi.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan COVID-19, pada dasarnya belum terkendali secara penuh karena risiko pembukaan kebijakan ekonomi juga yang harus kita seimbangkan, maka minggu ini isu vaksin sangat melegakan, mendengar saja itu sudah membuat rasa senang dan optimistis," ucap dia.

Sambil menunggu vaksinasi, Emil mengajak warga tetap disiplin protokol kesehatan.
"Maka kalimat kami adalah mari disiplin sambil menunggu vaksin, jadi ngajak disiplinnya tuh ngasih iming-iming juga bahwa vaksin sudah dekat maka mari disiplin lah dikit lagi," pungkas dia.

Di tengah pertumbuhan kasus positif corona yang terus melonjak, vaksin merupakan hal yang paling ditunggu. Indonesia pun telah menjalin sejumlah kerja sama untuk memproduksi vaksin corona. Ikuti perkembangannya dalam collection ini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten