Ridwan Kamil Sebut Corona di Unilever Potensial Tulari Kawasan Industri Cikarang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat mengumumkan 15 daerah di Jabar yang terapkan new normal. Foto: Dok. Pemprov Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai kasus corona yang terjadi di pabrik PT Unilever Indonesia Tbk, Cikarang, Kabupaten Bekasi, berpotensi luar biasa. Menurut dia, 19 karyawan Unilever yang positif corona bisa menulari karyawan pabrik perusahaan lain yang berada di kawasan industri Cikarang.

"Karena ternyata mayoritas ada di satu pabrik, tapi dia (karyawan) indekosnya itu berkumpul dengan karyawan dari pabrik lain," kata Ridwan Kamil di Mapolda Jawa Barat, Bandung, Selasa (7/7).

"Tapi kita dapati ada potensi luar biasa, sehingga industri yang terdampak tidak hanya satu merek yang sudah kita ketahui. Tapi itu juga kepada industri lain yang huniannya berkumpul sesama karyawan di daerah itu," lanjut Ridwan Kamil.

Untuk mengantisipasi terjadinya penularan, kata Ridwan Kamil, Pemprov Jabar akan menggelar tes PCR kepada keluarga pasien positif corona dan juga orang terdekat yang pernah kontak. Salah satunya adalah tetangga indekos para karyawan positif corona itu.

"Sudah dikondisikan dan hari ini sampai seminggu ke depan kita akan melakukan tes PCR kepada keluarganya, jadi kalau satu positif minimal tiga atau empat kita tes keluarga terdekatnya atau riwayat kontaknya untuk memastikan hal-hal tersebut bisa kita kendalikan," kata Ridwan Kamil.

Sebelumnya, kantor dan pabrik Unilever di Cikarang, Kabupaten Bekasi, ditutup sementara menyusul adanya 19 karyawan yang dinyatakan positif COVID-19.

Melalui keterangan tertulis, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso, mengatakan, beberapa karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif COVID-19. Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang.

Sebagai langkah proaktif pencegahan dan memastikan keselamatan karyawan, PT Unilever Indonesia Tbk telah menghentikan sementara kegiatan operasional mereka di gedung tersebut. Mereka juga melakukan contact tracing dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 200 orang.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)