Ridwan Kamil Soal Peringatan Gempa dan Tsunami 20 Meter: Tingkatkan Kewaspadaan

25 September 2020 17:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil memberikan tanggapan soal peringatan yang dikeluarkan oleh peneliti bahwa bagian selatan Jabar akan dihantam tsunami setinggi 20 meter.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Emil itu mengakui bahwa Pulau Jawa selalu dihadapkan dengan potensi tsunami.
"Potensi tsunami selalu ada dalam sejarah ribuan tahun pulau Jawa," kata dia di Sport Center Jabar, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (25/9).
Dengan begitu, Emil meminta agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan mengurangi gerak yang tak perlu.
Dia pun mengaku sudah berkoordinasi dengan kepala daerah soal ancaman itu.
Selain mewaspadai tsunami, kepala daerah diminta siaga satu menghadapi musim hujan.
"Jadi kewaspadaan itu harus ditingkatkan, kurangi pergerakan di wilayah itu yang tidak perlu," ucap dia.
"Saya sudah koordinasi lewat kepala BPBD dan Wagub agar kepala daerah di wilayah masing-masing siaga satu karena musim hujan satu bulan datang lebih cepat," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Potensi Tsunami 20 Meter
Ilustrasi Tsunami. Foto: Pixabay
Sebelumnya diberitakan, para peneliti mengeluarkan peringatan adanya kemungkinan gempa besar disertai tsunami di wilayah Indonesia. Lokasi utama yang paling disoroti kali ini adalah dua wilayah di pulau Jawa: Jawa Barat dan Jawa Timur.
Hal itu diungkap oleh Guru Besar bidang Seismologi ITB, Sri Widiyantoro, dalam webinar dengan judul ‘Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java’ pada Rabu (23/9).
Hasil riset Widiyantoro mengungkap adanya wilayah minim gempa atau seismic gap di laut selatan Jawa. Seismic gap adalah bagian dari sesar yang pernah menghasilkan gempa bumi di masa lalu. Wilayah seismic gap ini berpotensi melepaskan gempa dengan magnitudo yang lebih besar ketika ia aktif kembali.
ADVERTISEMENT
Widiyantoro mengatakan, tidak adanya gempa besar dengan magnitudo 8 atau lebih dalam beberapa ratus tahun terakhir mengindikasikan ancaman gempa tsunamigenik dahsyat di sepanjang pantai selatan Pulau Jawa.
Untuk mengetahuinya, tim kemudian melakukan simulasi selama 3 jam dengan inversi data GPS. Hasilnya, Jawa Barat di selatan Banten berpotensi dihantam tsunami setinggi 20 meter, jika mengacu pada ulang tahun gempa 400 tahun sekali. Sementara untuk Jawa Timur, tsunami yang bakal terjadi relatif lebih kecil dengan ketinggian sekitar 12 meter.