Ridwan Kamil soal Protokol Kurban: Door to Door, Maksimalkan Beli Hewan Online

16 Juli 2020 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers di Gedung Pakuan, Bandung.  Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers di Gedung Pakuan, Bandung. Foto: Dok. Humas Pemprov Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengungkapkan sejumlah aturan mengenai kurban. Menurut dia, tidak boleh ada pembagian daging kurban secara fisik di Jabar. Daging kurban dibagikan secara door to door dengan memaksimalkan relawan, petugas PKK, dan Karang Taruna.
ADVERTISEMENT
"Kalau kurban begini, satu tidak boleh ada pembagian secara fisik, sudah diperintahkan pembagian daging kurbannya itu harus door to door panitia wajib khusus selama pandemi ini membuat sistem untuk membagikan ke rumah-rumah maka berdayakan lah relawan baik PKK maupun karang taruna yang berbasis wilayah," kata dia di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (16/7).
Kemudian, sambung Emil, warga sebaiknya tidak pakai kantong plastik dalam membagikan daging hewan kurban tapi besek. Selain itu, dia mengimbau agar warga memanfaatkan layanan pembelian secara online dibandingkan datang langsung ke lokasi penjualan. Para penjual pun diimbau tidak menjual di lapang yang luas.
"Yang ketiga dimaksimalkan pembeliannya online, ya sehingga proses ini sangat memungkinkan selama Covid kan, dulu bedanya beli baju online, sekarang bedanya beli kambing dan sapi online tentunya butuh sebuah kampanye kesadaran," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Lalu tidak boleh menjual di tempat-tempat yang sempit ya, sekarang tolong diatur lebih ketat hanya daerah yang lapang ya besar dan terbuka itu diizinkan untuk melakukan penjualan daging kurban," lanjut dia.

Ridwan Kamil Imbau Warga Tak Datang Penyembelihan Kurban

Berkaitan proses penyembelihan hewan kurban, warga diimbau tidak datang ke lokasi penyembelihan sebab dikhawatirkan mengakibatkan keramaian. Warga yang datang ke lokasi hanya penyembelih dan warga yang melaksanakan kurban.
"Kan gak boleh, jadi yang dateng hanya penyembelih dan yang melaksanakan kurban. Yang bikin ramai kan sebenarnya yang mau mendapatkan, jadi saya kira tadi sudah disampaikan," kata dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)