news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ridwan Kamil soal Tingginya Keterisian RS Corona di Jabar: karena Mudik Lebaran

14 Juni 2021 18:42 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam.  Foto: Dok. Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam. Foto: Dok. Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil memastikan tingginya tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jabar diakibatkan adanya aktivitas mudik pada libur lebaran beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sebab, angka keterisian tempat tidur ketika salat Id sempat berada di angka 29 persen lalu naik ke 65 persen pasca-Lebaran.
"Jadi saya sampaikan kenaikan ini terjadi karena aktivitas mudik dan libur Lebaran, terkonfirmasi. Karena titik terbaik penanganan COVID-19 justru statistiknya pada saat salat Id. Saat itu BOR kita di 29 persen, sekarang naik ke 65 persen. Beberapa daerah sudah mendekati 100 persen," kata Emil melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/6).
Untuk menurunkan keterisian, Emil pun meminta agar tempat tidur ditambah hingga 40 persen. Dia berharap ke depan tak terjadi kolaps sebab yang dirugikan ialah masyarakat.
Nantinya, akan diberlakukan kembali WFH, menutup operasional mal bahkan ruas jalan di Jabar.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, meninjau ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin pada Sabtu (12/6) malam. Foto: Dok. Pemprov Jabar
"Sudah jenuh, sudah bosan, tapi kalau nanti terjadi kedaruratan yang dirugikan kita juga, kita harus WFH lagi, mal harus ditutup jam operasionalnya, jalan-jalan juga, kita tidak menginginkan itu berkepanjangan," ucap Emil.
ADVERTISEMENT
"Makanya bantulah penanganan ini dengan 5M. Ditambah kita sedang mengakselerasi vaksinasi," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Satgas Jabar mencatat angka kasus harian di Jabar melebihi 1.000 sejak 25 Mei lalu. Padahal, pada bulan Maret dan April kenaikan angka kasus harian di Jabar berada di bawah angka 1.000.