Ridwan Kamil Usul ke Ma’ruf Wilayah Bogor, Bekasi, Depok, Masuk PSBB DKI Jakarta

8 April 2020 0:09 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi (Bodebek) dimasukkan ke klaster DKI Jakarta dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
ADVERTISEMENT
Usulan ini disampaikan pria yang akrab disapa Emil itu ketika menggelar rapat terbatas melalui telekomunikasi video bersama Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Emil mengatakan, PSBB yang sudah diberlakukan di DKI Jakarta dirasa perlu mencakup seluruh wilayah Bodebek, karena 70 persen sebaran COVID-19 di tingkat nasional berada di kawasan Jabodetabek. Maka dari itu, dirinya mengusulkan bukan Klaster DKI Jakarta, melainkan Klaster Jabodetabek.
"Hampir 70 persen persebaran persebaran COVID-19 ada di Jabodetabek. Ini mengindikasikan semua terpusat di klaster itu. Maka usul saya, tetapkan saja apa yang sudah ditetapkan di DKI Jakarta kepada Kota-Kabupaten Bogor, Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kota Depok," kata Emi, Selasa (7/4).
Gubernur Jawa Barat Rdwan Kamil saat rapat bersama Wapres Ma'ruf dan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, Selasa (7/4). Foto: Dok. Pemprov Jabar
Emil mengungkapkan, kasus positif yang banyak terjadi di kawasan Jabodetabek dan Bandung Raya memberikan indikasi bahwa pola persebaran COVID-19 bersifat urbanitas.
ADVERTISEMENT
"Semakin ke kota semakin banyak, semakin kabupaten semakin sedikit kasusnya," ucap Emil.
Emil berpendapat, bila hanya DKI Jakarta saja yang menerapkan PSBB, maka hasilnya tidak akan signifikan. Sebab, selama ini tingkat mobilisasi warga dari kawasan Bodebek ke Jakarta tinggi. Lagipula, jika nomenklaturnya klaster, maka tidak bisa lagi berpikir tentang wilayah administrasi.
"Kita tidak bisa lagi berpikir administrasi kewilayahan. Saya mengusulkan Kementerian Kesehatan mengambil inisiatif bersama Kepala Gugus Tugas, bahwa keputusan PSBB jangan satu wilayah saja kalau urusannya di klaster Jabodetabek. Tetapkan oleh Gugus Tugas yang kemudian diusulkan ke Presiden, bahwa PSBB-nya semua disamakan oleh sebuah radius kepadatan," usulnya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di command center penanganan virus corona Pemprov Jabar. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
Menanggapi usulan Emil, Ma'ruf menyadari kawasan Jabodetabek merupakan episentrum penyebaran virus corona di Pulau Jawa. Maka dari itu, diperlukan upaya strategis untuk menghambat dan menghentikan laju penyebaran virus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah punya gambaran dan laporan dari Gubernur Jabar, di antaranya mengenai pentingnya ada koordinasi antar tiga Gubernur dalam membatasi pergerakan antar wilayah di Jabodetabek. Dan mengajukan Permenkes tentang PSBB dalam rangka percepatan penanganan COVID-19," kata dia.
Apabila PSBB Klaster Jabodetabek seperti usulan Emil jadi ditetapkan, Ma'ruf mengatakan koordinasi antara tiga gubernur yakni DKI Jakarta, Jabar, dan Gubernur Banten mesti dikuatkan agar PSBB menjadi semakin maksimal.
"Karena itu penting adanya koordinasi antar gubernur dalam implementasi PSBB tersebut," ucap Ma'ruf.
Rapat terbatas ini turut diikuti jajaran Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Banten Wahidin Halim.
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT