Ridwan Kamil Yakin Elektabilitas Ditentukan Kinerja: Tak Usah Banyak Pencitraan

2 Desember 2021 6:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung. Foto: Pemprov Jawa Barat
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung. Foto: Pemprov Jawa Barat
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sinyal siap maju di Pilpres 2024. Bahkan ia tengah mempersiapkan diri untuk bergabung dengan parpol di tahun 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Pria yang kerap disapa Kang Emil ini yakin, elektabilitasnya akan meningkat seiring dengan kinerja yang ditunjukkan selama memimpin Jawa Barat.
"Setiap pemimpin itu kerja fokus, kerja serius, di dalam kerja itu ada elektoral. Jadi saya menyakinkan warga itu menghargai kita karena kerjanya," kata Emil ketika hadir dalam pembukaan pameran 'Jabar Motekar' di JNM, Yogyakarta, Rabu (1/12) malam.
Emil mengatakan, saat ini ia fokus bekerja di Jawa Barat. Dia tak ingin melakukan pencitraan untuk menarik perhatian publik.
"Tidak usah banyak pencitraan. Kerja sendiri harusnya apresiasi dari warga ada pujian ada komen dan ada elektoral," ujarnya.
Terkait munculnya survei terkait pilpres 2024, Emil berpandangan sebenarnya masih terlalu dini. Menurutnya, survei yang relevan jika sudah terbentuk pasangan calon yang maju.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau ngomongin survei politik terlalu jauh sekarang. Karena survei itu cocoknya itu relevannya itu kalau berpasangan lebih realistis. Karena kita ini bukan kontes individu kita kontes berpasangan," kata dia. "Bisa saja nomor 1 berpasangan sama nomor 4. Nomor 2 berpasangan sama nomor 3. Nah baru disurvei baru relevan," imbuh Emil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuka Konferensi Musik Indonesia ke-2 di Soreang, Kabupaten Bandung. Foto: Dok. Humas Pemprov Jabar
Lebih lanjut, ia menuturkan akan melakukan perbaikan dalam memimpin Jawa Barat dari masukan sejumlah pihak.
"Kalau apresiasinya baik saya ucapkan terima kasih. Kalau apresiasinya kurang baik saya introspeksi. Jangan-jangan banyak dosa sebagai pemimpin kan setiap hari saya memperbaiki diri ada kritikan saya perbaiki setiap hari, jadi lebih baik termasuk tadi apakah survei jadi lebih jelek, saya kan evaluasi. Kalau bagus apanya yang bagus," tandas Emil.
ADVERTISEMENT