Risma Heran 75 Ribu KPM di Bali 5 Bulan Belum Terima Bansos, Minta Dipercepat

19 Oktober 2021 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memantau penyaluran bansos di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memantau penyaluran bansos di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma mengkritik Dinas Sosial Bali yang lamban merealisasikan bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin.
ADVERTISEMENT
Risma mengaku cukup heran masih ada warga yang belum bisa mencairkan dana bansos selama lima bulan terakhir. Padahal, Kemensos menyalurkan bansos tersebut setiap bulan.
"Ada yang katanya belum dibagi, saya minta jemput. Ternyata ya betul, mereka belum mencairkan selama lima bulan. Jangan samakan dengan kita dan bapak-ibu yang masih bisa makan. Mereka termasuk yang tidak tahu apakah hari ini bisa makan," kata Risma kepada seluruh Kepala Dinsos se-Bali di Hotel Courtyard, Seminyak, Badung, Bali, Selasa (19/10).
Adapun bansos yang dimaksud Risma adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Program Pangan Non Tunai (BPNT) dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Berdasarkan catatan Risma, ada sekitar 75 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Bali yang belum mencairkan dana bansos periode Juli-September. Nilai bansos yang ngadat sekitar Rp 450 miliar.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat memantau penyaluran bansos di Bali. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Namun, Risma tak membeberkan jumlah target sasaran dan nilai bansos tahun 2021 untuk Pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
"Kalau sampai ribuan [KPM] belum menerima bantuan, ini akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Kalau cair minimal bisa beli telur. Beli beras. Ada pergerakan ekonomi, Pak. Tapi kalau seperti ini, susah, Pak," tegas Risma.
Risma menuturkan, dari sembilan kabupaten di Bali, tiga di antaranya terbilang paling lamban dalam menyalurkan bansos. Ketiga kabupaten tersebut adalah Kabupaten Klungkung, Tabanan, dan Karangasem.
Lebih lanjut, sejumlah kendala warga yang belum bisa mencairkan bansos dikarenakan akun bank terblokir, pindah tempat tinggal, meninggal dunia, hingga tidak adanya bank di desa tempat warga miskin menetap.
"Ini nanti di Klungkung, di Nusa Penida, itu juga saya minta tiap bulan mereka ngantar ke sana [ke rumah warga miskin]. Karena yang pertama, Bank BTN tidak ada di Klungkung. Saya akan komunikasi dengan Bapak Menteri BUMN yang mungkin di Klungkung bisa diserahkan ke bank lain karena dia tidak ada," jelas dia.
Warga di Bali terima Bansos. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Risma pun mengimbau Kadinsos kabupaten/kota se-Bali segera mencairkan bansos agar program ini pada akhir tahun nanti bisa kembali disalurkan. Ia meminta Kadinsos mengumpulkan warga yang kesulitan mencairkan di bank, agar bisa disalurkan bansosnya secara tunai.
ADVERTISEMENT
"Ya [penyaluran bansos di Bali] masih belum sempurna, karena itu saya datang untuk percepatan itu. Jadi nanti daerah-daerah itu akan dilakukan pemberian massal," tutup dia.
Menanggapi kekecewaan Risma ini, Kepala Dinas Sosial Bali Dewa Gede Mahendra irit bicara. Ia berjanji pada pekan ini akan menuntaskan pencarian bansos tersebut.
"Teman-teman kabupaten akan segera kita gerakkan, ini kan [yang] sisa-sisa saja. Ini akan dilakukan dalam minggu ini," pungkasnya.
===============
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews