Risma Kecewa Khofifah Kirim 2 Mobil Bantuan BNPB ke Daerah Lain

29 Mei 2020 16:03 WIB
comment
30
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kecewa terhadap tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang mengirim dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke daerah lain.
ADVERTISEMENT
Atas kekecewaan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan langsung berkoordinasi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan kembali mobil laboratorium tersebut.
Bahkan, Risma melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo melalui pesan WhatsApp.
“Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Wali Kota Risma sambil menunjukkan chat dengan Doni, di Surabaya, Jumat (29/5).
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita juga mengatakan, rencananya, dua mobil itu langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit pada Kamis (28/5).
ADVERTISEMENT
“Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya,” kata Feny, sapaan akrab Febria Rachmanita.
Namun, hal itu diundur hingga pukul 13.00 WIB. Sebab, mobil itu dialihkan dulu ke Rumah Sakit Unair dan tidak langsung ke Hotel Asrama Haji.
Karena dijadwalkan pukul 13.00 WIB, kemudian para pasien di Hotel Asrama Haji dipersiapkan mulai sekitar pukul 12.30 WIB dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
“Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu 5 jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB. Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Feny mengaku, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jatim dr Joni Wahyuadi sudah menjanjikan setelah dari daerah lain itu, mobil itu akan kembali ke Surabaya, sehingga disiapkanlah warga di Kelurahan Tanah Kali Kedinding sebanyak 200 orang untuk dilakukan tes swab.
“Kami sudah siapkan sejak pukul 07.00 WIB dan warga sangat antusias untuk mengikuti tes tersebut. Tapi tak lama kemudian saya mendapatkan kabar bahwa dua mobil itu sama-sama dialihkan ke luar daerah. Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab,” ungkapnya.
Warga mengikuti test swab COVID-19 menggunakan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat COVID-19 di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (28/5). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Oleh karena itu, pihaknya merasa kecewa dan menyesalkan insiden tersebut. Alasannya, pihaknya sudah merayu pasien-pasien itu untuk melakukan pemeriksaan swab, tapi mereka harus dibubarkan karena mobilnya tidak datang.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat menyesalkan itu, bisa-bisa nanti kami tidak dipercaya lagi oleh para pasien ini. Apalagi ini harus bergerak cepat supaya segera tertangani dan pasien tidak menunggu,” lanjut Feny.
Feny juga mengaku, sudah merencanakan jika dua mobil itu di Surabaya, maka besar kemungkinan akan selesai dites semuanya. Sebab, pemkot sudah menyiapkan semua titik yang akan dikunjungi oleh mobil tersebut.
“Jadi, kami sudah menyiapkan semua titik-titik itu selama lima hari berada di Surabaya. Rencananya, kami juga akan melakukan tes swab melalui mobil itu di Gelora Pancasila, Gelora Tambaksari, BDH, Manukan dan beberapa tempat lainnya,” pungkasnya.
Diketahui, Gubernur Jatim Khofifah mengirim dua mobil laboratorium bantuan BNPB itu ke Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tulungagung, setelah sempat beroperasi di beberapa titik di Surabaya Raya. Hal itu dilakukan agar tes swab di dua daerah itu bisa dilakukan secara cepat.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona